Dampak poligami tanpa izin istri pertama terhadap fungsi keluarga di Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Mustika, Mia (2023) Dampak poligami tanpa izin istri pertama terhadap fungsi keluarga di Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (95kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (311kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (277kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (448kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu fenomena sosial tentang poligami yang didasari tanpa adanya izin dari istri pertama terlebih dahulu. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak poligami tanpa izin istri pertama terhadap fungsi keluarga di Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, faktor-faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya praktik poligami serta menjalankan praktik poligami tanpa izin istri pertama. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang melatarbelakang terjadinya poligami tanpa izin istri pertama, mengetahui bagaimana praktik poligami tersebut dijalankan, dan mengetahui dampak terhadap fungsi keluarga akibat dari poligami tanpa izin istri pertama. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik Ralf Dahrendorf. Teori konflik bagi Ralf Dahrendorf adalah asyarakat disatukan oleh “ketidakbebasan yang dipaksakan”. Dengan demikian, posisi tertentu dalam masyarakat mendelegasikan kekuasaan dalam otoritas terhadap posisi yang lain. Fakta ini mengarahkan Dahrendorf kepada tesis sentralnya bahwa perbedaan distribusi otoritas “selalu menjadi faktor yang menentukan konflik sosial yang sistematis”. Otoritas yang melekat pada posisi adalah unsur kunci dalam analisis Dahrendorf. otoritas secara tersirat menyatakan superordinasi dan subordinasi. Mereka yang menduduki posisi otoritas akan mengendalikan bawahan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh Peneliti, dijelaskan secara rinci dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer didapat dari hasil penelitian dan data sekunder didapat dari dokumen-dokumen yang mendukung dengan penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa poligami yang terjadi di Desa Cisempur banyak mendatangkan dampak negatif daripada manfaatnya, diantara dampak negatif itu ialah mengabaikan hak-hak istri dan anak, malu bergaul dan berinteraksi dengan tetangga sekitar, dan dampak-dampak lainnya yaitu status perkawinan dengan istri kedua tidak mempunyai kekuatan hukum. Sedangkan yang menjadi faktor penyebab terjadinya praktik poligami tanpa izin istri itu adalah percekcokan dan pertengkaran yang terjadi di dalam rumah serta dorongan nafsu syahwatnya. Perkawinan poligami yang terjadi di Desa Cisempur sebagian besar tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang seharusnya, sehingga perkawinan poligami khususnya di Desa Cisempur hanya dapat mendatangkan penderitaan, sakit hati, kecemburuan sosial antar istri dan rentannya keharmonisan dalam rumah tangga.

Actions (login required)

View Item