Sigat akad nikah menurut Islam Abu Bakar Hanifah (Studi Pustaka Terhadap Kitab Al-Mabsuth)

Sulaeman, Sulaeman (2007) Sigat akad nikah menurut Islam Abu Bakar Hanifah (Studi Pustaka Terhadap Kitab Al-Mabsuth). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (541kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB 3)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB 4)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (629kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustala.pdf
Restricted to Registered users only

Download (469kB)

Abstract

Pemikahan merupakan suatu ikatan yang kuat (mitsaqon gholidhon ) untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia. Dalam pelaksanaannya terdapat rukun dan syarat yang harus terpenuhi, diantaranya ijab dan qabul. Para ulama berbeda pendapat tentang penggunaan lafadh shigat dalam akad nikah dengan lafadh selain lafadh nakaha dan zawaja. imam Abu Hanifah berpendapat bahwa shigat dalam akad nikah boleh dengan lafadh selain lafadh nakaha dan zawaja, seperti lafadh hibah, tamlik dan skodaqoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah tentang lafadh shigat akad nikah dalam pemikahan serta dasar hukum yang dijadikan pegangan oleh Imam Abu Hanifah untuk menguatkan pendapatnya dan implementasinya dalam munakahat. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa ijab qabul merupakan rukun yang pokok dalam pemikahan. Ijab qabul merupakan perlambang adanya keridhaan pihak-pihak yang melakukan akad. Sahnya pemikahan tergantung pada sahnya ijab qabul, diantaranya yaitu dari lafadh yang di gunakan ketika melangsungkan akad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian kitab atau literatur yang relevan dengan masalah-masalah yang dibahas. Di antaranya kitab al-Mabsuth yang dijadikan data primer serta kitab-kitab Iain yang menjadi data sekunder yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, diantaranya kitab Fathul Mu’in. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa Imam Abu Hanifah membolehkan menggunakan lafadh hibah, lamlik, dan shodaqoh dalam akad pemikahan selain lafadh nakaha dan zawaja. Pendapat ini didasarkan pada firman Allah surat al-Ahzab ayat 50 serta hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa pendapat Imam Abu Hanifah itu dianggap batal dan tidak dapat diterima sehingga pendapat tersebut tidak dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat pada zaman sekarang. Pendapat Imam Abu Hanifah tentang shigat akad nikah dengan lafadh selain lafadh nakaha dan zawaja tidak dapat diterima atau dianggap batal karena dasar hukum pendapat itu tidak melihat kelanjutan dari ayat yang di jadikan dasar hukum untuk menguatkan pendapat tersebut

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Sigat akad nikah,menurut Islam Abu Bakar Hanifah,
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: PKL7 SMKN 8 GARUT
Date Deposited: 14 Dec 2023 02:47
Last Modified: 14 Dec 2023 02:47
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/83154

Actions (login required)

View Item View Item