Tindak Pidana Residivis Pencurian Perspektif Fiqih Jinayah

Deni, Hudaefi (2007) Tindak Pidana Residivis Pencurian Perspektif Fiqih Jinayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_ cover.pdf Download (201kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (536kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (311kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB)

Abstract

Penelitian ini bertolak dari fenomena yang terjadi di masyarakat tentang pelbagai tindak pidana kejahatan terutama tindak pidana residivis pencurian yang sudah sangat meresahkan kehidupan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah/ Ulil Amri telah berupaya menegakkan hukum, akan tetapi pelaku residivis pencurian tetap saja tidak jera atas hukuman yang telah dijatuhkan kepadanya. Fenomena tersebut mengandung masalah yakni apa penyebab terjadinya residivis pencurian dan bagaimana sanksi yang dijaaihkan kepada pelaku residivis pencurian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab terjadinya residivis pencurian dan bagaimana hukuman yang di jatuhkan kepada residivis pencurian menurut Fiqh Jinayah. Konsep jinayah berkaitan dengan larangan karena setiap perbuatan yang terangkum dalam Fiqh Jinayah merupakan perbuatan yang dilarang oleh syara. Larangan untuk mengerjakan suatu perbuatan dapat di pertahankan apabila di sertai adanya sanksi. Tindak pidana pelaku residivis pencurian mengandung arti sebagi jarimah, yang mana suatu tindak pidana tidak bisa di kategorikan sebagai jarimah apabila tidak tcrpcnuhi unsur-unsurnya. Adapun unsur-unsur dari jarimah terdiri dari tiga yaitu, unsur formal, unsur material, dan unsur moral. Dilihat dari ketetapannya, sanksi terbagi pada tiga bagian, yaitu: hudud, qi.sha.s-diyat, dan ta'zir. Adapun hukuman yang dapat di lakukan kepada pelaku residivis pencurian yaitu dengan menggunakan penggabungan hukuman (Al-tadkhul) yaitu serangkaian sanksi yang diterapkan kepada seseorang apabila telah temyata melakukan jarimah secara berulang-ulang dan antara perbuatan jarimah yang satu dengan yang lainnya belum mendapatkan putusan terakhir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analisis), yaitu dengan meneliti data-data tentang pencurian, selain itu juga pcnulis menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan data kualitatif yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi. Sedangkan teknik pengumpulan data di lakukan dengan mencari sumber yang bersifat primer dan sekunder yaitu yang langsung dari buku mengenai pencurian. Kemudian analisis datanya menggunakan sccara kualitatif, yang meneliti dari data yang terkumpul yaitu penyebab terjadinya residivis pencurian dan sanksi terhadap pelaku residivis pencurian kemudian diklafikasikan >esuai dengan perumusan permasalahan tersebut. Dari basil pengolahan data dengan menggunakan analisis isi (content analisis) menunjukan bahwa penyebab dari residivis pencurian itu adalah krrena tekanan ekonomi, sulitnya mendapat pekerjaan, dan sebagai profesi/ pekerjaan. Sehingga hukuman yang di jatuhkan kepadanya berubah yang semulanya hukuman had (potong tangan) menjadi hukuman ta'zir, yaitu hukuman denda, mati dan penjara tidak terbatas. Dalam hukuman penjara tidak terbatas apabila ia tobat maka hukuman dapat terhapuskan dan dia akan terbebas dari hukuman penjara tidak terbatas. Berubahnya hukuman had menjadi ta'zir di sebabkan pelaku pencurian tidak jera atas hukuman yang telah dijatuhkan kepadanya.

Actions (login required)

View Item