Pelaksanaan Jual Beli Kopi Dengan Cara Pertokehan Di Desa Pulau Beringin Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Di Tinjau Dari Aspek Fiqh Muamalah

Marzlizawati, Okta (2009) Pelaksanaan Jual Beli Kopi Dengan Cara Pertokehan Di Desa Pulau Beringin Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Di Tinjau Dari Aspek Fiqh Muamalah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (221kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (580kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTARISI.pdf Download (423kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (904kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB)

Abstract

Desa Pulau Beringin adalah salah satu daerah penghasil kopi terbanyak, daerah ini adalah penghasil kopi yang berjenis robusta di mana kopi yang telah di panen oleh para petani akan di jual secara langsung ketokeh terdekat. Biasanya mereka hanya akan menjual kopi mereka ketokeh, karena selain jaraknya yang dekat, sehingga para petani tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk menjual kopi sampai ketangan tokeh, petani bisa dengan cepat mendapatkan uang. Dan sudah menjadi dasar ekonomi jika para pedagang melakukan transaksi jual beli demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya begitupun dengan para petani dalam menjual kan kopi mereka. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui latarbelakang teijadinya jual beli kopi dengan cara pertokehan (2) untuk mengetahui proses pelaksanaan jual beli kopi dengan cara pertokehan, (3) untuk mengetahui tinjauan fiqih muamalah tentang jual beli kopi dengan cara pertokehan di desa Pulau Beringin Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan. Penelitian bertolak pada pemikiran bahwa jual beli harus di lakukan dengan saling merelakan, caranya dengan melaksanakan rukun dan syaratnya dengan benar. Syarat skad jual beli adalah ijab dan qabul yang jelas secara lisan atau tulisan. Al-qur’an surat an-nisa ayat 29 menetapkan bahwa jual beli hukumnya boleh yang terpenting tidak adanya unsur gharar dan benda yang di jual harus suci dan halal. Sama halnya dengan jual beli kopi dengan cara pertokehan, dimana jual beli ini di lakukan oleh petani, tokeh atau bandar dan pembeli dan yang terpenting di antara kedua belah pihaknya setuju atas jual beli tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang di dasarkan atas penuturan dan analisis terhadap permasalahan yang ada pada saat ini. Sumber data primemya adalah para penjual dan pembeli kopi dengan cara pertokehan di desa Pulau Beringin, adapun tokeh didesa ini sebanyak 10 orang, sedangkan sumber data sekundemya adalah buku-buku, dan tulisan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, serta studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor yang melatar belakangi jual beli kopi dengan cara pertokehan di desa ini antara lain adalah di samping karena 90% adalah petani kopi itu sendiri, karena ingin mendapatkan hasil dengan cepat (uang), dan menghemat tenaga (2) Proses pelaksanaan jual beli dengan cara pertokehan adalah jual beli kopi di mana penjual atau tokeh kopi yang telah mengumpulkan kopinya di gudang yang kemudian dicampur sebelum di jual kembali kepada pembeli barn atau dibawa ke kota untuk di jual, untuk memberatkan timbangan, dan tokeh mendapatkan keuntungan yang lebih dan (3) di lihat dari segi syarat dan rukunnya jual beli kopi boleh dengan syarat harus atas dasar suka sama suka dan tidak ada yang merasa di rugikan.

Actions (login required)

View Item