Mahbub Rodibillah, Asep (2009) Pemahaman Ppn Tentang Pernikahan Oleh Wali Hakim Ketika Wali Aqrab Tidak Ada Studi Kasus Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Jampang Kulon. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (220kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (605kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTARISI.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB III)
5_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (639kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) |
Abstract
Dalam Kompilasi Hukum Islam dijelaskan bahawa wali merupakan salah satu rukun perkawinan, dan tanpa wali pernikahan tidak syah. Oleh karena itu apabila wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak di ketahui tempat tinggalnya atau ghaib atu adhal atau enggan, maka wali hakim yang menggantikaimya sebagai wali nikah. Lain halnya dengan pemahaman Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Jampangkulon dan Kecamatan Surade bahwa wali hakim dapat bertindak sebagai wali nikah ketika wali nasab aqrab ghaib. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Jampangkulon dan Surade tentang wali nasab dan wali hakim dalam pernikahan, alasan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Jampangkulon dan Surade menjadi wali hakim ketika wali aqrab ghaib dan Pelaksanaan pernikahan bagi wali aqrab yang ghaib. Penelitian ini bertolak dari sebuah pemikiran, adanya susunan tertib wali dapat memberi arti bahwa wali yang dekat hams di dahulukan untuk bertindak sebagi wali nikah. Oleh karena itu, ketika wali yang aqrab ghaib maka wali hakim tidak berhak menikahkan karena hak perwaliannya berpindah terlebih dahulu 1 rpnarta wali van a nh T nd—jt *' j—*o---------- Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian studi kasus. Studi kasus di arahkan untuk menemukan spesifikasi atau keunikan suatu analisis. Satuan analisis itu dapat berupa seorang tokoh, suatu keluarga, suatu peristiwa, suatu wilayah suatu peranata. suatu kebudayaan atau suatu komunitas. Adapun teknik pengumpulan datanya adalah melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Data yang ditemukan menunjukan bahwa wali hakim dapat bertindak sebagai wall nikah ketia wali aqrab ghaib. Tetapi, seharusnya wali hakim baru dapat bertindak sebagi wali nikah apabila wali nasab tidak ada atau tidak mungkin menghadirkan nya atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau ghaib atau enggan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: pertama, ketika wali nasab aqrab dalam kedaan ghaib maka hak perwaliannya berpindah kepada wali hakim karena keghaibannya tidak menyebabkan hilangnya hak untuk bertindak menjadi wali nikah. Kedua, alasan yang dikemukakan Pegawai Pencacat Nikah Kantor Urusan Agama Jampangkulon dan Surade berdasar kan pemahaman yang di peroleh dari hadits yang berbunyi bahwa hakim dapat bertindak menjadi wali bagi seseorang yang tidak ada walinya Ketiga, pelaksanaan pernikahan dengan wali hakim yang di lakuakn oleh Pegawai Pencacat Nikah Kantor Urusan agama Jampangkulon dan Surade ketika wali nasab aqrab dalam kedaan ghaib tidak jauh berbeda dengan prosedur pelaksanaan penikahan yang telah di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemahaman Ppn Tentang Pernikahan,Wali Hakim Ketika Wali Aqrab Tidak Ada |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | PKL7 SMKN 8 GARUT |
Date Deposited: | 21 Dec 2023 02:49 |
Last Modified: | 21 Dec 2023 02:49 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/83425 |
Actions (login required)
View Item |