Konsep rezeki dalam Al-Qur’an menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam tafsir Al-Jailani

Murniasih, Nia (2023) Konsep rezeki dalam Al-Qur’an menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam tafsir Al-Jailani. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (415kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (613kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (515kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (900kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (946kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (761kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (688kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (541kB) | Request a copy

Abstract

Ada banyak masyarakat yang belum memahami hakikat atau konsep sebenarnya sebuah rezeki, mereka beranggapan bahwa rezeki hanya terbatas pada materi atau yang lebih sempitnya uang dan pekerjaan. Artinya, ketika mereka tidak mendapatkan keduanya atau salah satunya atau mereka diputus kerjakan (PHK) mereka berputus asa dan bersikap buruk terhadap sang pemberi rezeki, berbuat hal yang tidak baik terhadap keluarga atau sesama masyarakat, seperti melakukan tindak KDRT, Pembegalan dan pencurian, depresi dan perbuatan tidak baik lainnya. dengan adanya kondisi dan fakta demikian maka hal tersebut menjadi cerminan bahwa masyarakat belum dapat memahami dengan benar bagaimana konsep rezeki yang telah diatur oleh Allah. Maka dari itu masyarakat perlu belajar terkait konsep rezeki sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama seperti yang dikemukakan oleh Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam Tafsir al-Jailaninya. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini ialah; Pertama, Bagaimana Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan makna rezeki dalam kitab Tafsir Al-Jailani dan Bagaimana implikasi pemahaman rezeki perspektif Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam tafsir Al-Jailani dengan kondisi saat ini. dengan adanya rumusan atau batasan pertanyaan penelitian tersebut maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana pandangan atau konsep rezeki dalam pandangan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab tafsrnya dan relefansi atau implementasi konsep tersebut dalam keidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis ialah metode Conten analisis deskriptif. Metode konten analisis sendiri dalam pengaplikasiannya tidak terlepas dari empat proses, yaitu; pengumpulan data. Dan proses pengumpulan data penelitian ini bersumber pada data primer yaitu kitab tafsir al-Jailani dan beberapa sumber lainnya yang tergolong dalam sumber pendukung; reduksi atau klasifikasi data, penyajian deskriptif dan penarikan kesimpulan. Adapun pendekatan penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah pendekatan kepustakaan. Sedangkan data yang digunakan oleh penulis jika ditinjau berdasarkan jenisnya, jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan jenis penelitian kualitataif (non-angka). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa dalam menafsirkan ayat-ayat rezeki, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menggunakan pendekatan sufistik sehingga rezeki dalam tafsirnya tidak terbatas pada aspek materi, melainkan meliputi aspek imateri seperti ilmu, kedekatan kepada Allah. Adapun dalam konteks kekinian salah satu implikasi penafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani ialah seorang manusia dituntut terus berusaha dan memantaskn diri untuk meraih rezeki kapan dan dimanapun ia berada. Sedangkan jika hal tersebut belum membuahkan hasil maka apa yang didapatkan merupakan ketetapan terbaik bagi Allah untuk hamba-Nya.

Actions (login required)

View Item