Suryadiningrat, Renaldy Adam (2023) Manusia sempurna dalam serial film Peaky Blinders perspektif Nietszche dan Muhammad Iqbal : Analisis eksistensialisme pada tokoh Thommas Shelby dalam serial film Peaky Blinders. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (77kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf Download (220kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
Bab 1.pdf Download (346kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (473kB) |
||
Text (BAB III)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
||
Text (BAB IV)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (867kB) |
||
Text (BAB V)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (74kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
Abstract
Topik tentang manusia sempurna merupakan bahasan yang tidak pernah ada habisnya. Perbedaan perspektif barat dan timur dalam tema ekistensialisme ini memiliki ciri khasnya masing-masing. Melalui perkembangan teknologi informasi dari berbagai media membuat topik tentang konsep manusia sempurna muncul sebagai salah satu isu moral yang menarik untuk dibahas. Melalui sebuah karya film banyak nilai-nilai moral dan konsep manusia yang dapat diambil. Skripsi ini dimaksudkan untuk melihat konsep manusia sempurna Nietszche dan Muhammad Iqbal kemudian interpretasinya pada tokoh Thomas Shellby dalam serial film Peaky Blinders. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan dokumentasi. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan membandingkan kedua konsep manusia sempurna dan menganalilis tokoh dalam film kemudian merelasikan persamaan dan perbedaannya dengan karakter film tesebut dari perspektif tokoh filsuf barat dan timur. Pandangan Friedrich Nietzsche dan Muhammad Iqbal memiliki perbedaan dan persamaan, Nietzsche menekankan bahwa kebebasan merupakan hasil dari pertumbuhan individu melalui penderitaan. Iqbal memandang kebebasan sebagai kunci kehidupan manusia, dengan dimensi moral dan spiritual yang kuat, sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi. Kebebasan sebagai unsur kunci dalam mencapai kesempurnaan manusia. Dari perspektif Nietszche, Thomas menunjukkan kesadaran diri yang kuat dan kebebasan yang diperoleh melalui perjuangan, terlihat dalam kemampuannya mengelola Peaky Blinders. Dari perspektif Iqbal, Thomas mencerminkan pemberdayaan pribadi dan kemandirian, dengan tanggung jawab terhadap keluarga. Kata kunci: Eksistensialisme, Konsep manusia sempurna, Friedrich Nietszhe, Muhammad Iqbal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eksistensialisme; Konsep manusia sempurna; Friedrich Nietszhe; Muhammad Iqbal; |
Subjects: | Modern Western Philosophy Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Adam Renaldy |
Date Deposited: | 04 Jan 2024 06:59 |
Last Modified: | 04 Jan 2024 06:59 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/83785 |
Actions (login required)
View Item |