Fauji, Hari (2023) Kontekstualisasi konsep Thāghūt dalam Al-Quran : Studi analisa komparatif Tafsīr Fī Zilal Al-Quran dan tafsir Al-Munīr Fī Al-Aqīdah wa Al-Syarīah wa Al-Manhaj. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (367kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (703kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendemonstrasikan konsep thāghūt dari dua kitab tafsir yang berbeda berdasarkan tsaqafah al-mufassir Sayyid Qutub dan tsaqafah al-mufassir Wahbah Al-Zuhaili. Serta konteks yang dihasilkan pada penafsiran thāghūt dalam dua kitab tafsir dengan mendemonstrasikan persamaan dan perbedaan apologi tafsīr fī zilal al-Quran dan tafsīr al-munīr fī al-‘aqīdah wa al-syarīah wa al-manhaj dalam menafsirkan ayat-ayat thāghūt. Analisis pendekatannya menggunakan komparatif, dengan mengkomparatifkan dua apologi atau penafsiran yang kemudian diformulasikan persamaan dan perbedaan untuk hakikat konteks thāghūt. Metode yang dipakai adalah analisis deskripsi komparatif dengan model jenis penelitian kualitatif. Adapun hasil dari penelitian konsep thāghūt dalam Alquran berdasarkan pengaruh dari tsaqafahnya : 1. Konteks thāghūt dalam tafsīr fī zilal al-Quran lebih pada dominasi konteks kekuasaan atau aturan-aturan hukum yang dibuat oleh kekuasaan tidak berlandasan pada syariat Allah, karena berkaitan erat dengan latar belakang dan kondisi saat membuat kitab tafsir yang saat itu terjadi gerakan liberalisme kekuasaan yang dipengaruhi barat 2. Konteks thāghūt pada tafsīr al-munīr dominan kepada konteks berhala-berhala, arca, bintang dan benda lain yang diagungkan serta disembah, karena beliau berdasarkan fiqh kehidupan merujuk saat masyarakat sebelumnya menyembah berhala dan sifat kebendaan 3. Persamaan dan perbedaan apoligi tafsīr fī zilal al-Quran dengan al-munīr, salah satu rangkaian surat al-Baqarah ayat 256 jika Sayyid menafsirkan thāghūt dengan konteks kekuasaan aturan pemerintah karena kembali pada peristiwa masa lampau bahwa agama dahulu sering memaksa masyarakatnya untuk mengikuti madzhab pemerintah, maka perbuatan kekuasaan disebut thāghūt, berbeda halnya dengan al-munīr bahwa thāghūt di ayat tersebut adalah berhala, sebab cahaya kebenaran dan gelapnya kesesatan sudah sangat jelas, makanya berhala dianggap sebagai kesesatan yang membawa manusia pada perbuatan thāghūt.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kontekstualisasi; Thāghūt; Tsaqāfah; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Fauji Hari |
Date Deposited: | 16 Jan 2024 06:33 |
Last Modified: | 16 Jan 2024 06:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/84140 |
Actions (login required)
View Item |