Perlindungan anak pada Putusan nomor 0741/pdt.g/2016/pa.cjr tentang Gugat Cerai perspektif Undang-Undang nomor 35 tahun

Holil, Muhammad (2023) Perlindungan anak pada Putusan nomor 0741/pdt.g/2016/pa.cjr tentang Gugat Cerai perspektif Undang-Undang nomor 35 tahun. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (137kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (187kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) Daftar Isi.pdf Download (131kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (420kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (740kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy

Abstract

Perlindungan anak telah diatur dalam Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam tentang hadlanah dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Namun pada implementasinya putusan nomor 0741/pdt.g/2016/pa.cjr hak-hak anak pasca pencerain belum diimplementasikan secara maksimal, yang digunakan sebagai pertimbangan hukum pada putusan tersebut hanya Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam tentang hadlanah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan hadlonah, menganalisis pendekatan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dan asas-asas perlindungan anak, serta menganalisis pendekatan konsep Maqashid Syariah pada Putusan Nomor 0741/Pdt.G/2016/Pa.Cjr tentang Gugat Cerai. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam tentang Hadlonah, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Asas-Asas Perlindungan Anak dan Penerapan Teori Maqashid al-Syariah al-Dharuriyat, yaitu memelihara agama (hifdz al-din), memelihara jiwa (hifdz al-nafs), memelihara akal (hifdz al-aql),memelihara keturunan (hifdz al-nasl) dan memelihara harta (hifdz al-mal). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif analitis. Dengan menggunakan analisis kualitatif sebagai jenis penelitian, penulis dapat mengolah semua data yang didapat secara kualitatif normatif. Selain itu, penulispun menggunakan yuridis normatif sebagai pendekatan dalam penelitian. Sumber data yang digunakan adalah peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, buku-buku dan artikel-artikel untuk memberikan penjelasan pada permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain : studi pustaka atau dokumentasi, wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, hak hadlonah pasca penceraian pada putusan Nomor 0741/PDT.G/2016/PA.CJR diberikan kepada ibu karena anak belum mumayyiz, hal ini sesuai dengan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam, namun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tidak sepenuhnya dijadikan pertimbangan dalam putusan, padahal Undang-Undang tersebut 2014 telah mengatur tentang hak-hak anak, seperti jaminan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, putusan berprinsip pada asa nondiskriminasi, asas kepentingan yang terbaik bagi anak dan asas hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan. Pendekatan Maqasid as-Syariah termuat dalam putusan, diantaranya majelis hakim menetapkan talaq ba’in sugro, hal tersebut adalah solusi terbaik bagi pasangan suami-istri yang selalu bertengkar, karena salahsatu kekhusuan ibadah didukung adanya ketentraman dalam berumah tangga, sesuai dengan prinsip hifdz ad-din (menjaga agama) meskipun tidak memutuskan hak Pendidikan. Ditetapkannya hak asuh anak (hadlonah) yang belum mumayyiz kepada ibu dan majelis hakim menolah duplik penggugat tentang status anak termasuk daripada prinsip hifdz al-nasl wa al-maal (Menjaga keturunan dan harta).

Actions (login required)

View Item