Aghniya Ilma Hasan, konstruksi media pada pemberitaan pemblokiran media Islam oleh BNPT

Hasan, Aghniya Ilma (2015) Aghniya Ilma Hasan, konstruksi media pada pemberitaan pemblokiran media Islam oleh BNPT. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (97kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (81kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (80kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (145kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (75kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (337kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (76kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (192kB) | Request a copy

Abstract

Akhir Maret 2015, masyarakat dikejutkan dengan kabar pemblokiran 22 situs Islam. Pemblokiran ini dilakukan atas laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang berasumsi 22 situs ini telah menyebarkan paham-paham radikal yang bisa meracuni masyarakat dan membahayakan keutuhan NKRI. Atas keputusan BNPT dan Kemenkominfo yang tiba-tiba terkesan terburu-buru ini, banyak tokoh mulai mempertanyakan alasan dan kriteria BNPT dalam menuding suatu situs dianggap radikal. Sebab, ketika pemblokiran terjadi, BNPT tidak menyertai tindakannya dengan fakta untuk membuktikan asumsinya tersebut. Pro-kontra pun terjadi, termasuk dalam pemberitaan-pemberitaan media, salah satunya Harian Umum Republika. Dalam paradigma konstruksionis, berita adalah hasil dari konstruksi sosial yang selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai- nilai dari wartawan atau media. Bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan framing model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki untuk mendeskripsikan bingkai pemberitaan kasus pemblokiran 22 situs Islam oleh BNPT, pada Harian Republika pada edisi 30 Maret - 30 April 2015. Dengan model framing ini, berita-berita terkait kasus ini dianalisis dengan dikelompokan dan diuraikan ke dalam empat struktur besar: (1) struktur sintaksis, (2) struktur skrip, (3) struktur tematik, dan (4) struktur retoris. Dari data yang dianalisis diperoleh indikasi bahwa Republika memaknai keputusan BNPT yang menyatakan 22 situs Islam ini sebagai situs berkonten radikal adalah keputusan yang salah. Di struktur Sintaksis, Republika menyusun fakta-fakta dan opini narasumber yang menyuarakan nada kontra pada BNPT. Pada struktur Skrip, Republika cenderung menggunakan aspek who, why, dan how yang menunjukkan bahwa BNPT adalah tokoh utama yang menjadi pelaku yang bertanggungjawab dalam kasus ini. Pada struktur Tematik, Republika menulis bahwa penindaklanjutan dan evaluasi keputusan BNPT atas pemblokiran sangat diperlukan. Sedangkan pada struktur Retoris, Republika menekankan fakta dengan memainkan kata-kata tertentu, grafis, foto, dan tabel Undang-Undang yang melemahkan keputusan BNPT. Dari struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris yang sudah diteliti, terlihat bahwa cara Republika memaknai kasus pemblokiran ini memengaruhi angle berita yang diangkat. Republika menentang keputusan BNPT dan Kemenkominfo yang memblokir situs-situs ini secara sepihak. Republika yang sebagian besar pembacanya adalah kalangan umat Islam turut tergugah sensitifitasnya ketika membaca counter Islam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: media; media Islam; pemblokiran; radikalisme
Subjects: Social Interaction, Interpersonal Relations > Media of Communication, Mass Media
Philosopy and Theory > Language and Communication, Lexicology
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik
Depositing User: Aghniya Ilma Hasan
Date Deposited: 12 Feb 2024 02:04
Last Modified: 12 Feb 2024 02:04
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/84741

Actions (login required)

View Item View Item