Peristiwa Cimareme hingga pemberontakan Sarekat Rakyat di Garut (1918-1926)

Nuraidah, Syifa (2023) Peristiwa Cimareme hingga pemberontakan Sarekat Rakyat di Garut (1918-1926). Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1ˍcover.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2ˍabstrak.pdf

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3ˍdaftarisi.pdf

Download (392kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4ˍbab1.pdf

Download (517kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5ˍbab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (756kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6ˍbab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7ˍbab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (719kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8ˍbab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9ˍdaftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB) | Request a copy

Abstract

Peristiwa Cimareme hingga pemberontakan Sarekat Islam di Kabupaten Garut adalah dua peristiwa yang mengartikan perjuangan dalam membela hak sebagai warga pribumi. Kedua peristiwa terjadi, karena proses dinamika ekonomi, sosial, dan politik yang tengah dihadapi rakyat pribumi yang menginginkan haknya terpenuhi. Keinginan lainnya, adalah terbebas dari dominasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Beberapa hal tersebut, menjadikan tumbuhnya semangat dalam menentang dan melawan pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetengahkan kondisi sosial politik di Garut sebelum terjadinya peristiwa Cimareme, peristiwa Cimareme (1918-1922), sampai pemberontakan Sarekat Rakyat (1922-1926). Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan pendekatan historis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah meliputi tahapan-tahapan: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teori yang dipakai adalah collective action untuk mencari cara-cara yang dilakukan orang dalam bertindak dan mengejar kepentingan bersama. Orang yang bertindak bersama menjadi dorongan luar dalam mewujudkan struktural. Hasil penelitian menunjukan, bahwa kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Garut sebelum terjadinya peristiwa Cimareme dimana sebelum perang dunia 1 kondisinya berlangsung normal dan baik. Terjadinya peristiwa Cimareme bermula dari tindakan H. Hasan yang melakukan penolakan terhadap kebijakan pemerintah Kolonial Hindia Belanda, sehingga terjadi pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Bupati, jajaran Asisten Residen, dan pasukan militer. Peristiwa itulah yang menjadikan Sarekat Islam barisan afdeeling B di Garut membantunya. Gerakan pasca peristiwa Cimareme dilanjutkan dengan gerakan nasionalis. Hal ini menjadikan tubuh S.I. terbagi ke dalam beberapa cabang, sehingga adanya Sarekat Rakyat yang bersama PKI mengadakan sebuah pemberontakan. Hal ini menjadikan pemerintah kolonial Hindia Belanda menangkap ribuan orang. Hal itu terus dilakukan hingga tidak ada lagi yang berani untuk melakukan aksi atau gerakan pemberontakan lagi. Hukuman yang diberlakukan adalah tembak mati, penjara, sampai diasingkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Cimareme; Sarekat Rakyat; Garut
Subjects: History of Southeast Asia > Period 1970 -1999
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: syifa nuraidah
Date Deposited: 12 Feb 2024 01:55
Last Modified: 12 Feb 2024 02:14
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/84867

Actions (login required)

View Item View Item