Studi komparasi pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Arabi tentang cinta Ilahi sebagai jawaban pada Teodisi melalui kasus Covid-19

Syah, Yoshy Hendra Hardiyan (2024) Studi komparasi pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Arabi tentang cinta Ilahi sebagai jawaban pada Teodisi melalui kasus Covid-19. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover (2).pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak (2).pdf

Download (745kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar isi.pdf

Download (358kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf

Download (474kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (757kB)
[img] Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (432kB)
[img] Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
8_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (279kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (413kB)

Abstract

Penelitian ini membahas virus Covid-19 sebagai contoh kasus penderitaan atas problematika Teodisi, karena Covid-19 telah merenggut korban jiwa, penderitaan secara ekonomi, sosial, dan akademis, sehingga nampak Tuhan tidak Maha Adil, tidak Maha Pengasih, dan tidak Maha Penyayang. Teodisi adalah suatu persoalan untuk mempertahankan keyakinan bahwa Allah Maha Adil, Maha Pengasih, dan Maha Peyayang ketika penderitaan bereksistensi di dunia. Al-Ghazali dan Ibn Arabi adalah seorang yang concern memfokuskan pada aspek cinta Ilahi, karena keduanya konsisten membicarakan tentang cinta. Dengan teori cinta yang dibawa oleh Al-Ghazali dan Ibn Arabi menjadi sebuah jawaban terhadap problematika Teodisi melalui kasus virus Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan lebih dalam mengenai Covid-19 dipandang sebagai problematika Teodisi, menjelaskan konsep cinta Ilahi dalam pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Arabi sehingga dapat memberikan jawaban tas Teodisi melalui kasus Covid-19, dan menganalisis titik persamaan dan perbedaan pemikiran Al-Ghazali dan Ibn Arabi sehingga dapat memberikan jawaban tas Teodisi melalui kasus Covid-19. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode perbandingan. Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research) yang menggunakan pendekatan filsafat, serta menggunakan teori Teodisi versi Leibniz terhadap kasus Covid-19. Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi karya-karya Ibn Arabi yaitu “al-Futuhat al-Makkiyah”. Sedangkan dalam karya Al-Ghazali yaitu “Ihya Ulumuddin” bagian “Al-Mahabbah wa asy-Syauq wa al-Uns wa ar-Ridha”. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, virus Covid-19 sebagai contoh kasus penderitaan atas problematika Teodisi, karena virus Covid-19 banyak melahirkan dampaknya, seperti merenggut banyak nyawa, manusia menderita baik dalam segi akademis, kehidupan sosial masyarakat, perekonomian, dan para pedagang UMKM maupun perusahaan yang banyak menimbulkan kebangkrutan dimana-mana, sehingga nampak Tuhan tidak Maha Adil, tidak Maha Pengasih, dan tidak Maha Penyayang. Kedua, menurut Al-Ghazali bahwa penderitaan (Covid-19) yang diturunkan Allah adalah wujud cinta, kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya, dan penderitaan sebuah karunia nikmat untuk menempuh jalan zuhud yaitu bermunajat, bertafakkur, bermuhasabah, berdzikir, membersihkan hati serta jiwanya yang kotor, dan memohon ampunan serta bertaubat kepada-Nya, karena Allah rindu berjumpa dengan hamba-Nya yang senantiasa menjaga cintanya kepada Allah. Sehingga hamba yang cinta kepada Allah sudah tidak lagi terusik dengan persoalan duniawi yaitu terusik melalui penderitaan yang ia terima seperti wabah Covid-19. Sedangkan menurut Ibn Arabi bahwa, sebab Tuhan menurunkan atau memberikan penderitaan adalah supaya memberikan peluang kepada manusia untuk meraih kebahagiaan tertinggi dan naik derajat. Dengan hadirnya penderitaan, kebaikan dan kasih sayang Tuhan menjadi tersamarkan, sehingga melahirkan pandangan bahwa Tuhan itu jahat, seperti analogi coretan titik hitam pada sebuah lukisan yang indah. Maka tidak ada satu pun kejahatan atau penderitaan yang bersumber dari Tuhan kecuali hanya kebahagiaan dan kebaikan, segala penderitaan khususnya wabah Covid-19 yang berasal dari Tuhan pada hakekatnya merupakan wujud kebaikan Tuhan yang berdasarkan pada cinta dan kasih sayang-Nya. Kebaikan atau kebahagiaan sepenuhnya berasal dari Tangan-Mu, sedangkan keburukan atau penderitaan tidak begitu disandarkan kepada-Mu. Ketiga, Ibn Arabi dan Al-Ghazali sama-sama menjawab bahwa, peristiwa penderitaan (Covid-19) yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia adalah bukan sebagai wujud murka atau hukuman dari Tuhan sehingga Dia di klaim sebagai Tuhan tidak Maha Adil, tidak Maha Penyayang, dan Tidak Maha Pengasih, melainkan sebagai wujud Tuhan Maha Baik, Maha Adil, penuh cinta dan kasih sayang kepada hamba-Nya. Namun, keduanya memiliki perbedaan yaitu pada jalannya (titik fokus pemikiran), jalan yang dimaksud disini adalah pemikiran Ibn Arabi yang bercorak sufistik yaitu atas dasar “Cinta Ilahiah” dengan titik fokus berpegang teguh pada konsep sentralnya yaitu kesatuan wujud (Wahdat al-Wujud). Sedangkan pada pemikiran Al-Ghazali yaitu corak pembahasannya yang lebih bersifat sufistik yaitu atas dasar “Cinta Ilahiah” namun dengan titik fokus makrifat kepada Tuhan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Al-Ghazali; Cinta Ilahi; Ibn Arabi; Teodisi; Virus Covid-19;
Subjects: Islam > Philosophy and Theory of Islam
Islam > Sources of Islam
Islam > Islam and Philosophy
Islam > Sufi Orders
Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam
Aqaid (Aqidah, Akidah) dan Ilmu Kalam > Islam tentang Agama dan Aliran Lain, Hubungan Islam dengan Agama dan Aliran Lain
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Studi Agama Agama
Depositing User: Yoshy Hendra Hardiyan Syah
Date Deposited: 20 Mar 2024 01:15
Last Modified: 20 Mar 2024 01:15
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/85811

Actions (login required)

View Item View Item