Harmonisasi hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam ritual-ritual peziarahan masyarakat kampung budaya Tutugan, Nagara Padang, Ciwidey

Sugiarto, Bernardus Ario Tejo (2024) Harmonisasi hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam ritual-ritual peziarahan masyarakat kampung budaya Tutugan, Nagara Padang, Ciwidey. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (79kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (47kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (137kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (317kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (209kB) | Request a copy

Abstract

Masalah penelitian adalah posisi dan peran manusia yang keliru menyebabkan dominasi dan ketidakpedulian manusia terhadap alam. Posisi dan peran manusia yang salah adalah efek logis dari pandangan-pandangan tentang hubungan Tuhan dan manusia yang mengabaikan alam (antroposentrisme teistik), hubungan Tuhan dan alam yang mengabaikan manusia (biosentrisme), dan hubungan manusia dan alam yang mengabaikan Tuhan (antroposentrisme ateistik). Tujuan penelitian adalah menyelidiki mengapa dan bagaimana Masyarakat Kampung Budaya Tutugan melakukan harmonisasi hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam ritual-ritual peziarahan serta apa pengaruhnya bagi kehidupan personal dan sosial dari masyarakat. Dengan berinspirasi dari pemikiran Eliade, peneliti melihat hubungan harmonis itu ada enam hubungan utama, yaitu: 1) Tuhan menyatakan diriNya kepada manusia melalui alam, 2) manusia menangkap dan merasakan kehadiran Tuhan melalui alam, 3) manusia melanjutkan karya Tuhan dalam menciptakan, menyucikan, dan meneraturkan alam, 4) alam dapat sampai kepada Tuhan melalui persembahan-persembahan manusia, 5) manusia memohon pertolongan Tuhan untuk mengarahkan dan menertibkan alam, 6) alam dengan kehendak Tuhan memberikan apa yang dibutuhkan oleh manusia. Berdasarkan enam hubungan utama ini, peneliti menyelidiki ritual-ritual peziarahan masyarakat Kampung Budaya Tutugan. Di awal penelitian, peneliti menggunakan pemikiran Rudolf Otto, Ninian Smart, Bronislaw Malinowski, Clifford Geertz, dan Catherine Bell. Selain itu, peneliti menggunakan pemikiran Jakob Sumardjo, Edi S. Ekadjati, Robert Wessing dan pemikir Kesundaan lainnya. Di akhir penelitian, peneliti menggunakan pemikiran teologis dan psikologis untuk merefleksikan makna. Tahapan penelitian disusun berdasarkan hermeneutika Paul Ricoeur, yaitu tahapan erklären (mencari penjelasan berdasarkan data), tahapan verstehen (memahami makna asli), dan tahapan appropriation (mengaktualkan makna). Pendekatan yang digunakan adalah antropologi interpretatif, fenomenologi deskriptif dan hermeneutika. Metode penelitian yang digunakan adalah studi etnografi. Beberapa penemuan penelitian, yaitu: 1. proses harmonisasi hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam dalam ritual peziarahan, 2. makna multidimenosional sesaji, 3. relasi Tuhan, manusia, dan alam merupakan relasi intersubjektivitas, 4. relasi antara budaya dan agama adalah relasi yang saling menyempurnakan, 5. motivasi penghayatan agama yang positif.

Actions (login required)

View Item