Mulyaden, Asep (2023) Penafsiran ayat-ayat tentang membela Allah dan korelasinya dengan jihad dalam Al-Qur’an : Penafsiran Ar-razī, Ibn Al-khaṭīb dan Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang membela Allah dan hubungannya dengan Jihad fi Sabīlillāh perspektif tafsir Muqaran. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (365kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (317kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (272kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (359kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (838kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) | Request a copy |
Abstract
Tafsir Al-Qur'an merupakan upaya manusia untuk mengungkap maksud Allah di balik ayat-ayat-Nya. Karena penafsiran adalah produk manusia, penafsiran yang satu sering kali berbeda dengan penafsiran lainnya. Termasuk Penafsiran ayat-ayat tentang membela Allah dalam Al-Qur'an. Sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa maksud membela Allah adalah membela hakikat-Nya, namun sebagian yang lainnya menyatakan bahwa maksud membela agama Allah adalah membela agama-Nya. Mereka pun berbeda pendapat mengenai bentuk dari membela Allah tersebut. Ar-Razi, sebagai ahli tafsir klasik, menyatakan bahwa bentuknya bisa bermacam-macam, bisa berupa jihad fisik atau menegakkan agama. Ibn Khatib sebagai ahli tafsir modern menyatakan bahwa wujudnya adalah menegakkan kebenaran dan amar ma'ruf nahyi munkar. Sedangkan Quraish Shihab menyatakan bentuknya adalah menjelaskan hakikat dan bukti kebenaran serta menolak hambatan tegaknya kebenaran. Jika seluruh tafsir tersebut dibandingkan maka akan terbentuk suatu konsep yang utuh mengenai membela Allah dan korelasinya dengan jihad dalam Al-Qur'an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginduksi pemikiran tiga orang penafsir lintas generasi yang berkompeten di bidangnya mengenai ayat-ayat yang membahas tentang penafsiran ayat-ayat tentang membela Allah dalam Al-Qur'an dan korelasinya dengan jihad. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Kemudian data dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Data yang sudah terkumpul tersebut dianalisis dengan cara mereduksi data, kemudian disajikan dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Bahwa yang menyebabkan terjadinya perbedaan penafsiran antara Ar-Razi, Ibn Al-Khaṭib dan Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang membela Allah adalah disebabkan oleh dua faktor besar, yaitu karena faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berhubungan dengan kondisi internal ayat al-Qur’an itu sendiri, seperti karena adanya lafad isytirak; adanya perbedaan dalam menafsirkan kata ganti (ḍamīr); adanya sebagian kalimat yang di buang dalam rangkaian ayat al-Qur’an (hażf); beragamnya bentuk kata jadian dari suatu kata tertentu dalam suatu ayat (taṣrīf); adanya perbedaan penggunaan lafad dalam bahasa Arab dan yang lainnya. Sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan kondisi mufasirnya itu sendiri, yang meliputi latar belakang pendidikan, keahlian dalam bidang ilmu yang ditekuni, kondisi sosial kultural, politik dan juga adanya perbedaan penggunaan sumber rujukan dalam menafsirkan ayat. 2) Ar-Razi, Ibn Al-Khaṭib dan Quraish Shihab memiliki sisi persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat tentang membela Allah dalam al-Qur’an. Sisi persamaannya adalah mereka sama-sama sepakat bahwa maksud dari menolong adalah menolong atau membela agama-Nya bukan membela Allah secara hakikat. Sedangkan sisi perbedaannya terletak pada bentuk dari membela agama Allah itu sendiri. Dalam pandangan Ar-Razi, membela agama Allah itu bisa dilakukan dengan cara menolong jalan agama-Nya, menolong golongan dan membela kelompok-Nya. Sedangkan dalam pandangan Ibn Al-Khaṭib menolong agama Allah itu dilakukan dengan menolong rasul Muhammad Saw. dan juga membela pengajarannya. Adapun Quraish Shihab, ia memandang bahwa cara untuk membela agama Allah itu dilakukan dengan cara membela nilai-nilainya. 3) Membela Allah dengan jihad menurut Ar-Razi, Ibn Al-Khaṭib dan Quraish Shihab memiliki korelasi yang sangat erat. Korelasinya terletak pada adanya penyebutan tujuan dari jihad itu sendiri yaitu untuk membela agama Allah Swt.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tafsir; al-qur'an; jihad; membela allah |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kandungan Al-Qur'an |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Galih Gumilar |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 06:41 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 06:41 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/85996 |
Actions (login required)
View Item |