Sanksi gabungan tindak pidana dalam pasal 63 ayat (1) KUHP perspektif fiqh jinayah

Nurseha, Alamsyah (2010) Sanksi gabungan tindak pidana dalam pasal 63 ayat (1) KUHP perspektif fiqh jinayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (360kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (815kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (730kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (10MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (804kB)

Abstract

Gabungan tindak pidana menurut pasal 63 ayat (1) KUHP berbunyi "Jika sesuatu perbuatan termasuk dalam beberapa ketentuan pidana, maka hanyalah dikenakan satu saja dan ketentuan itu, jika hukumannya berlainan, maka yang dikenakan ialah ketentuan yang terberat hukuman pokoknya". Pengaturan dalam pasal itu adalah penerapan sanksi terhadap seorang pelaku yang melakukan gabungan tindak pidana, jika dalam sebuah peristiwa pidana terjadi beberapa pelanggaran atau tindak pidana yang belum dijatuhkan sanksi (vonis) dari perbuatan-perbuatan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teori gabungan melakukan tindak pidana dalam Fiqh Jinayah maupun hukum pidana Indonesia. Juga Untuk mengetahui analisis Fiqh Jinayah terhadap isi pasal 63 ayat (1) KUHP tentang teori gabungan tindak pidana. Dalam konsep Fiqh Jinayah diterangkan bahwa Gabungan Tindak Pidana termasuk termasuk dalam konsep Ta 'adudul 'Uqubat (berbilangnya hukuman) atau al-Ijtimaul 'Uqubah (terkumpulnya beberapa hukuman). Konsep tersebut menjelaskan pula bagaimana metode penerapan sanksi bagi pelaku gabungan tindak pidana, diantaranya At Tadakhul (Metode Penggabungan), Al Jabbu (Metode Penyerapan), Al Mukhtalath (Gabungan antara at Tadakhul dengan Al Jabbu). Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis isi (content analysis) terhadap Pasal 63 ayat (1) KUHP tentang Gabungan Tindak Pidana, at-Tasyri' al-Jinaiy al-Islamy, buku-buku Fiqh Jinayah lainnya, (al Quran dan Hadits) dan buku-buku lamnya yang berhubungan dengan masalah penelitian, dan teknik data yang digunakan adalah kepustakaan. Nilai-mlai yang terkandung dalam Pasal 63 ayat (1) KUHP tentang Gabungan Tindak Pidana adalah adanya hukuman tegas bagi pelaku gabungan tindak pidana, yaitu diberikannya sanksi terberat. Pasal tersebut menggambarkan tentang seorang pelaku yang melakukan tindak pidana yang juga di dalamnya melakukan tindak pidana lainnya. Fiqh Jinayah pun menjelaskan bahwa Gabungan Tindak Pidana bisa disebut dengan istilah Ta 'adudul 'Uqubat (berbilangnya hukuman) atau al-Ijtimaul 'Uqubah (terkumpulnya beberapa hukuman). Sanksi yang dijelaskan dalam Fiqh Jinayah pun berbeda-beda diantaranya At Tadakhul (Penggabungan), Al Jabbu (Penyerapan), Al Mukhtalath (Gabungan antara at Tadakhul dengan Al Jabbu). Analisis Fiqh Jinayah terhadap pasal 63 ayat (1) KUHP tentang Sanksi Gabungan Tindak Pidana adalah sanksi terberat yang diberikan kepada pelaku gabungan tindak pidana, dalam Fiqh Jinayah menggunakan istilah al Jabbu (penyerapan).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: fiqh jinayah; sanksi gabungan; KUHP
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: Robby Nur Hidayat
Date Deposited: 16 Jul 2024 01:43
Last Modified: 16 Jul 2024 01:44
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86175

Actions (login required)

View Item View Item