Tinjauan fiqih mu'amalah terhadap pelaksanaan "ngakad" pada masyarakat Desa Cipancar Kecamatan Leles Kabupaten Garut

Nuralam, Deden Mohammad Ramdan (2006) Tinjauan fiqih mu'amalah terhadap pelaksanaan "ngakad" pada masyarakat Desa Cipancar Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (337kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (778kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (385kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (680kB)

Abstract

Akad Gadai Sawah, sistemnya hampir sama dengan Gadai pada umumnya, namun Akad Gadai Sawah hanya terbatas pada menggadai tanah sawah saja prosesnya yaitu rahin (Penggadai) membutuhkan dana untuk keperluan, maka rahin (penggadai) rnenggadaikan tanah sawah miliknya kepada murtahin (Penerima Gadai) memperbolehkan murtahin (Penerima gadai) sebagai imbalan jasa untuk menggarap tanah sawah sebagai borg (jaminan) pada hutangnya kepada murtahin, selama hutangnya belum terbayarkan sejumlah uang yang dipinjammya dengan tanpa ada batas waktu atau jatuh tempo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang digunakan dalam Akad Gadai sawah yang dilakukan masyarakat Desa Cipancar Kecamatan Leles Kabupaten Garut, dan tinjauan fiqih muamalah terhadap Akad Gadai Sawah, serta pengaruhnya (maslahat dan majjadat) yang timbul dari sistem yang digunakan Akad Gadai Sawah pada masyarakat Desa Cipancar Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Penehtian ini berlandaskan pemikiran bahwa Islam menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba (QS Al Baqarah 2: 275) dan Islam membolehkan transaksi gadai (QS Al Baqarah 2 283), namun dalam Akad Gadai Sawah rahin membolehkan murtahin menggarap tanah sawah dan diambil manfaatnya. Oleh karenanya perlu diteliti ketentuan-ketentuan dan Akad Gadai Sawah yang dilakukan masyarakat Desa Cipancar Kecamatan Leles Kabupaten Garut, serta relevansinya dengan prinsip-prinsip fiqih muamalah. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif data yang dimaksudkan untuk menggambarkan obyek penelitian pada saat sekarang, yang dikumpulkan melalui beberapa teknik sedangkan teknik pengumpulan data ditempuh melalui penerapan observasi dan wawancara. Sementara proses analisisnya dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Secara Teknis Akad Gadai Sawah yang dilakukan masyarakat Desa Cipancar dilakukan dengan cara yang tradisional, karena ini sudah dilakukan secara turun temurun dan sudah menjadi adat kebiasaan pada masyarakat di desa itu, dan hal itu tidak betentangan dengan ketentuan hukum Islam, dan Urf as Shahth merupakan landasan yang kuat, disamping mendatangkan maslahat dan menolak kerusakan yang ditimbulkan aqidayn (dua pelaku akad) yaitu adanya sikap kepedulian dan saling tolong menolong diantara sesama dengan memberikan timbal balik kebaikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: akad; gadai; gadai sawah
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Muamalat, Muamalah/Hukum Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah
Depositing User: Robby Nur Hidayat
Date Deposited: 19 Aug 2024 06:50
Last Modified: 19 Aug 2024 06:50
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86437

Actions (login required)

View Item View Item