Dewi, Maria Chandra (2010) Kesadaran nasabah pembiayaan mudharabah terhadap produk pembiayaan mudharabah di BMT Mardlotillah Tanjungsari Sumedang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (363kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (10MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (933kB) |
Abstract
Seiring dengan berkembangnya perekonomian syari' ah di Indonesia dan banyaknya yang mendirikan lembaga-lembaga keuangan syari'ah seperti halnya BMT Mardlotillah Tanjungsari Sumedang yang saat ini semakin berkembang dan sudah mempunyai dua cabang kantor penerapan prinsip bagi basil merupakan bagian operasionalnya BMT Mardlotillah, sebagai presentasinya adalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah, yang memiliki rating (Jumlah nasabah) paling besar daripada pembiayaan-pembiayaan lainnya. Adapun pernbiayaan kredit yang dibenkan BMT Mardlotillah yaitu untuk modal usaha nasabah, dimana ia merupakan produk pembiayaan mudharabah. Dalam pembiayaan mudharabah ini, pihak nasabah merupakan pihak yang sangat penting dalam menentukan tingkat bagi basil yang berpengaruh terhadap perputaran uang di BMT itu sendiri. Akan tetapi dikarenakan kesadaran nasabah pembiayaan mudharabah masih relatif rendah terhadap aplikasi di lapangan dan sering menutupnutupi keuntungan sehingga terjadi asymmetric information bagi pihak BMT. Akhirnya nisbah bagi hasil yang seharusnya dibagi berdasarkan keuntungan yang didapat karena mudharabah bersifat fluktuatif, dikarenakan ada itikad tidak baik ataupun kelalaian dari pihak nasabah sehingga BMT menetapkan nisbah bagi basil sesuai keuntungan diawal pendapatan. Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesadaran nasabah pembiayaan mudharabah terhadap produk pembiayaan mudharabah di BMT Mardlotillah dan akibat dari kelalaian nasabah terhadap produk mudharabah serta upaya dari pihak BMT supaya tidak terjadi kerugian diantara kedua belah pihak. Penelitian dilakukan dan pemikiran bahwa para nasabah yang secara umum memerlukan modal/biaya harus mengetahui dengan benar akad awal dalam kesepakatan dan memahaminya, serta penjelasan yang lebih konkrit dari pihak BMT, dan aplikasi para nasabah terhadap modal yang diberikan, keridoan dan kejujuran dalam nisbah bagi hasil sesuai yang didapatkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus, biasanya digunakan bidang antropologi dan sosiologi mikro untuk mendeskripsikan suatu satuan analisis secara utuh, agar suatu kesatuan yang terintegrasi. Satuan analisis itu dapat berupa seorang tokoh, suatu warga, suatu peristiwa, suatu wilayah, suatu pranata, suatu kebudayaan, atau suatu komunitas (Cik Bisri, 2008:62). Studi kasus disini yakni menggambarkan kondisi objektif berkaitan dengan kinerja perbankan di BMT Mardlotillah Tanjungsan Sumedang dan menggambarkan kesadaran nasabah terhadap produk-produk BMT, khususnya produk pembiayaan mudharabah serta akibat dari yang tidak sesuai di awal akad. Sedang teknik pengumpulan datanya ditempuh melalui wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Sementara proses analisisnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diawal pengajuan akad mudharabah dan jika disetujui telah dijelaskan isi dari akad dan kesepakatan dalam akad mudharabah kemudian ketika teknis bagi hasil yang seharusnya adanya pencatatan pembukuan dari nasabah dikarenakan mudharabah bersifat fluktuatif dan untuk menghasilkan keuangan yang sehat, tidak ada bahkan seringkali cenderung ditutup-tutupi apabila mendapatkan keuntungan yang meningkat. Serta untuk sebagian orang, karena kesadarannya relatif rendah dan mengabaikan akad yang telah disepakati, modal yang seharusnya untuk pembiayaan mudharabah menjadi berubah dan digunakan untuk hal lain. Adapun faktor-faktor yang menunjang dan menghambat berlakunya sistem mudharabah adalah sedikit banyaknya dipengaruhi oleh tiga hal berikut, yaitu kualitas sumber daya manusia, kesadaran nasabah, serta sosialisasi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pembiayaan; mudharabah; BMT |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Bank Islam, Baitul Mal Wat Tamlil Financial Economics, Finance |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah) |
Depositing User: | Robby Nur Hidayat |
Date Deposited: | 16 Jul 2024 01:50 |
Last Modified: | 16 Jul 2024 01:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86558 |
Actions (login required)
View Item |