Zahro, Annisa Saadatu (2024) Analisis fatwa MUI nomor 11 tahun 2012 dan fatwa Bayan Linnas Siri ke-106 tentang Status Hak Anak di Luar Nikah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (271kB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) | Request a copy |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB) | Request a copy |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) | Request a copy |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya perbedaan pada putusan yang dikeluarkan oleh Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 dan Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106. Dilatarbelakangi dengan munculnya putusan terkait dengan kebolehan anak di luar nikah dinasabkan kepada ayah kandungnya, sehingga memunculkan kebingungan di masyarakat. Penelitian ini memfokuskan beberapa hal yang akan dikaji antara lain adalah 1. Apakah dasar pertimbangan Fatwa MUI No.11 Tahun 2012 tentang Kedudukan Anak Hasil Zina?, 2. Apakah dasar pertimbangan Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106 tentang Isu Penamaan “Bin/Binti Abdullah” Kepada Anak Tidak Sah Taraf?, 3. Bagaimana dampak dan implikasi Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 dan Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106 tentang Status Hak Anak Di Luar Nikah? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 dan Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106 tentang Status Hak Anak Di Luar Nikah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Yuridis Normatif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 dan Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106 memiliki pandangan yang berbeda terkait status hak anak di luar nikah. Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 menyatakan bahwa anak yang dilahirkan di luar perkawinan harus dilindungi sebagai bentuk perlindungan terhadap hak asasi manusia. Fatwa ini juga menyebutkan bahwa pemerintah berwenang menjatuhkan hukuman takzir kepada lelaki pezina yang mengakibatkan lahirnya anak dengan mewajibkannya untuk mencukupi kebutuhan hidup anak tersebut dan memberikan harta setelah ia meninggal melalui wasiat wajibah. Sementara itu, Fatwa Bayan Linnas Siri Ke-106 menyatakan bahwa anak yang lahir di luar perkawinan tidak dapat di bin/binti-kan kepada ayah biologisnya, tetapi dengan mengatribusikan bin/binti kepada Abdullah atau Asmaul Husna lainnya semisal Fulan bin Abdul Aziz. Hal ini sejalan dengan maqashid al-Syari’ah yang menempatkan pada memelihara keturan (hifz al-Nasl) dan maslahah mursalah yang bersifat umum.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fatwa MUI; Fatwa Bayan Linnas; Anak Di Luar Nikah |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Annisa Saadatu Zahro |
Date Deposited: | 06 May 2024 01:18 |
Last Modified: | 06 May 2024 01:18 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86757 |
Actions (login required)
View Item |