'Alim, Mabrohul (2015) Konsep demokrasi dan kedudukannya dalam wilayah Al-Faqih: Pemikiran Ayatullah Khomaeini. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (818kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (427kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (5MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (677kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Hubungan Islam dan demokrasi dikalangan para pemikir muslim, maka akan ditemukan begitu banyak kontroversi dan silang pendapat. Sebagian beranggapan bahwa Islam dan demokrasi tidak memiliki kaitan sama sekali, Islam tidak mengenal kata demokrasi, karena dalam demokrasi kedaulatan ditangan rakyat dan ini bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam ajaran Islam kedaulatan tertinggi ada ditangan Allah. Sementara sebagian yang lainnya berpendapat bahwa demokrasi adalah bagian dari Islam, karena demokrasi sejalan dengan ajaran Islam, Salah satunya adalah Ayatullah Khomaeini yang memadukan antara Islam dan demokrasi dalam Konsep wilayah al-faqih. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini I) Bagaimana pandangan Ayatullah Khomaeini tentang demokrasi, 2) Apa latar belakang lalinnya konsep wilayah al-faqih Ayatullah Khomaeini, 3) Bagaimana kedudukan konsep demokrasi dalam wilayah al-faqih. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pandangan Ayatullah Khomaeini tentang demokrasi, 2) untuk mengetahui latar belakang lahirnya konsep wilayah al-faqih Ayatullah Khomaeini, 3) untuk mengetahui kedudukan konsep demokrasi dalam wilayah al-faqih. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa demokrasi dan Islam, dalam hal ini wilayah al-faqih adalah dua hal yang berbeda, yang mempunyai perbedaan signifikan untuk mendapatkan pemaknaan yang utuh haruslah dilihat baik dari kelahiran serta perkembangannya masing-masing dalam sejarahnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara analisis isi (content analysis) bukubuku karya Ayatullah Khomaeini. Analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan data untuk kemudian dilakukan interpretasi data dalam upaya untuk memecahkan dan menjawab masalah yang diajukan. Data yang ditemukan menunjukan bahwa konsep demokrasi dalam pandangan Ayatullah Khomaeini bukanlah demokrasi yang dipahami oleh Barat bahwa kedaulatan ditangan rakyat sepenuhnya, melainkan kedaulatan tetap di tangan Tuhan, Ayatullah Khomaeini sangat menjunjung suara mayoritas rakyat yang harus diperhatikan oleh seorang faqih. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pandangan Ayatullah Khomaeini tentang demokrasi diartikan sebagai hak politik masyarakat, bukan kedaulatan mutlak. Baginya hak masyarakat harus dijaga dalam bingkai pemerintahan Islam dengan memposisikan seorang faqih sebagai perwujudan dan kedaulatan Tuhan, sehingga terbentuklah lembaga wilayah al-faqih. Disini tampak jelas kesamaan antara konsep demokrasi dan wilayah al-faqih yang sama-sama mengakui hak politik masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | konsep demokrasi; Ayatullah Khomaeini; wilayah al-faqih |
Subjects: | Islam > Islam and Politics, Fundamentalism System of Government and States System of Government and States > Democratic Government |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Siyasah |
Depositing User: | Robby Nur Hidayat |
Date Deposited: | 02 Jul 2024 02:21 |
Last Modified: | 02 Jul 2024 02:21 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/86763 |
Actions (login required)
View Item |