Konstruksi budaya kemiskinan dalam fenomena Gelandangan dan Pengemis di Kota Bandung

Hidayat, Ahmad Syarif (2024) Konstruksi budaya kemiskinan dalam fenomena Gelandangan dan Pengemis di Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (101kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (267kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (299kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (338kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (784kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) | Request a copy

Abstract

Kemiskinan yang dialami sebagian orang dapat melahirkan fenomena gelandangan dan pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan normalisasi kegiatan meminta-minta ini maka lahirlah budaya kemiskinan yakni bentuk kemiskinan yang tidak hanya didasarkan pada faktor ekonomi tetapi juga pada kekurangan dalam susunan budaya dan psikologis individu atau komunitas fenomena gelandangan dan pengemis yang mulai dijadikan sebagai profesi normal oleh sebagian orang ini menjadikan budaya meminta-minta mulai menjalar disudut-sudut kota besar khususnya Kota Bandung. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja faktor yang melatarbelakangi perilaku menggelandang dan mengemis di Kota Bandung dan untuk mengetahui bagaimana proses adanya budaya kemiskinan pada gelandangan dan pengemis di Kota Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Budaya Kemiskinan Oscar Lewis yang mengungkapkan kemiskinan lebih dari sekedar permasalahan ekonomi saja, melainkan juga permasalah budaya dan psikologis. Adapun teori pendukung dalam penelitian ini ialah Teori Konstruksi Sosial Peter L Berger yang membahas mengenai proses terkonstruksinya sebuah realitas profesi gelandangan dan pengemis di kota Bandung melalui tiga proses simultan yakni eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan sumber data primer yaitu hasil dari wawancara dengan gelandangan dan pengemis. Adapun sumber data sekunder seperti buku, jurnal, artikel, dokumentasi dan penelitian terdahulu untuk mendukung data primer. Adapun teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya faktor yang melatarbelakangi perilaku menggelandang dan mengemis di Kota Bandung antara lain: Tingkat pendidikan rendah, terbatasnya lapangan pekerjaan, keterbatasan fisik usia. dan kondisi keluarga dan lingkungan. Disisi lain profesi gelandangan dan pengemis merupakan bentuk dari budaya kemiskinan, terdapat nilai agama yang diyakini bahwa menggelandang dan mengemis merupakan profesi yang halal juga nilai mengenai Allah SWT maha pengasih dan pemberi rejeki. Adapun proses konstruksi realitas profesi gelandangan dan pengemis di kota Bandung sebagai berikut: Pertama, eksternalisasi yakni adanya nilai agama yang diyakini. Kedua, objektivasi yakni keyakinan bahwa profesi gelandangan dan pengemis diperbolehkan karena telah menjadi sebuah realitas objektif (komunitas sosial). Ketiga, internalisasi yakni aktualisasi profesi gelandangan dan pengemis mereka realisasikan dengan mulai menjadi gelandangan dan pengemis seperti tidur dijalanan, mencari rongsokan dan mengemis untuk mendapatkan penghasilan.

Actions (login required)

View Item