Ramdhani, Fachri Assidiqi (2024) Hukum menggabungkan niat Aqiqah dan Udhiyah menurut Ulama Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (367kB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (491kB) | Request a copy |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) | Request a copy |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) | Request a copy |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) | Request a copy |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena minimnya pengetahuan masyarakat mengenai hukum pelaksanaan aqiqah dan qurban, sebagian dari mereka berpendapat aqiqah dan qurban merupakan ibadah yang sama, dalam konteks pelaksanaannya sebagian dari mereka menggabungkan dua ibadah tersebut dengan satu niat, masalah ini disoroti oleh dua objek Ormas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang masing –masing mempunyai istinbath hukum dan ijtihad yang berbeda. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui pendapat Hukum penggabungan niat aqiqah dan qurban menurut Ulama Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Barat. 2) Untuk Mengetahui dalil dan metode istinbath hukum yang digunakan Ulama Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Barat 3) Untuk Mengetahui perbedaan dan persamaan pendapat tentang hukum penggabungan niat aqiqah dan qurban menurut Ulama Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama Jawa Barat. Penelitian ini mempergunakan metode deskriptif analitis, yakni menggambarkan serta manganalisa pendapat dari para Ulama Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah Pimpinan wilayah Jawa Barat. Sementara pendekatan yang dipergunakan yakni komparatif. Data primer penelitian ini ialah berupa wawancara langsung kepada Tokoh Nahdatul Ulama dan Muhmmadiyah Jawa Barat. Sementara sumber sekundernya ialah beragam literature yang berkaitan tentang aqiqah dan udhiyah. Temuan penelitian menunjukan ; (1) Kalangan Ulama NU, memberikan pendapat sebagai berikut, KH. Ghufroni berpendapat apabila memang aqiqah bertepatan dengan qurban pada Idul Adha, sementara orang tersebut termasuk orang yang mampu melaksanakan keduanya, dianjurkan memisah, dengan niat masing-masing, Jika tidak mampu boleh menggabungkan dalam satu niat sembelihan dengan niat taqlid (mengikuti), sedangkan menurut kalangan Muhammadiyah Ayi Yunus dan Sopyan Al-Hakim berpendapat tidak memperbolehkan menggabungkan aqiqah dan udhiyah (2) NU melakukan pengkajian dengan pendekatan metode qauli dan proses tahapan metode Taqrir Jama'i. Sedangkan Metode Istinbath yang dipergunakan Ulama Muhammadiyah mengkaji hadits-hadits dengan menggunakan metode Bayani dan proses metode Burhani. (3) persamaan antara keduanya ialah menjadikan al-Quran dan hadits sebagai sumber hukum yang diutamakan. (a) perbedaan dalam penggunaan metode istinbath hukum, dan (b) perbedaan dalam melakukan Tarjih terhadap hadits.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Menggabungkan; aqiqah; udhiyah; Muhamadiyah; Nahdlatul Ulama |
Subjects: | Islam Islam > Religious Ceremonial Laws and Decisions Law > Comparative Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Fachri assdiqi ramdhani |
Date Deposited: | 08 May 2024 04:24 |
Last Modified: | 08 May 2024 04:24 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87009 |
Actions (login required)
View Item |