Studi deskriptif Gereja Punguan Kristen Batak Antiokhia, Cipayung, Jakarta Timur

Safitri, Marhaeni Suci (2023) Studi deskriptif Gereja Punguan Kristen Batak Antiokhia, Cipayung, Jakarta Timur. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (465kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (941kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (430kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (180kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (279kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi dengan judul STUDI DESKRIPTIF GEREJA PUNGUAN KRISTEN BATAK ANTIOKHIA, CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR, memiliki tujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan, ritual dan hubungan yang terjalin antara Gereja Punguan Kristen Batak Antiokhia dengan gereja lain maupun masyarakat di lingkungan sana. Dengan pendekatan sosiologi, penulis membedah GPKB Antiokhia dari sejarah ataupun dari lapangan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan datanya. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan bahwa GPKB Antiokhia merupakan gereja mandiri yang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan rasionalitas Manjunjung Baringin. Dengan di tegakkannya Manjunjung Baringin mereka menyeimbangkannya dengan skruktur organisasi yang tegas, disiplin dan transparan. Struktur organisasi yang sangat rapi mereka tidak membiarkan orang asing masuk seperti bagaimana mereka berpecah seperti dulu. Walau begitu mereka masih membuka diri dan bersosialisasi dengan masyarakat lingkungan gereja. Mereka membatasi diri hanya dari kerganisasian gereja saja dan tidak dengan individunya. Sehingga mereka mengakali pengelolaan gereja dengan menjadikan perpuluhan dikatakan wajib, dengan maksud agar kegiatan keagamaan dapat berjalan dengan lancar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Gereja Antiokhia; Perkembangan agama Kristen; Sejarah Gereja
Subjects: Religious Ethics
Culture and Institutions > Religious Institution
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama
Depositing User: Marhaeni Suci Safitri
Date Deposited: 08 May 2024 04:20
Last Modified: 08 May 2024 04:20
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87066

Actions (login required)

View Item View Item