Muzâra‘ah sebagai model dan praktik kerjasama pertanian pesantren dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Barat

Aminulloh, Ali (2024) Muzâra‘ah sebagai model dan praktik kerjasama pertanian pesantren dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Barat. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (389kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (718kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar_isi.pdf

Download (289kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (543kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (450kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyaknya lahan pertanian yang tidak produktif di Jawa Barat, padahal sektor pertanian banyak berkontribusi dalam perekonomian masyarakat. Perlu ada upaya untuk melibatkan berbagai komponen masyarakat khususnya pesantren dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui kerjasama menggunakan sistem muzâra’ah dengan melibatkan banyak pihak untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pesantren. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menemukan (1) praktik pengelolaan lahan pertanian pesantren di Jawa Barat, (2) model kerjasama pertanian pesantren dengan sistem muzâra’ah di Jawa Barat, dan (3) implikasi kerjasama pertanian terhadap kesejahteraan dan perekonomian petani di Jawa Barat. Penilitian ini berangkat dari pemikiran bahwa praktik muzâra’ah telah dijalankan Rasululloh dan sahabatnya sehingga menjadi syari’at mu’amalah. Selanjutnya, secara fakta sosial muzâra’ah telah dijalankan oleh masyarakat dari waktu ke waktu di berbagai tempat dengan keragaman model pelaksanaannya, termasuk oleh Pesantren di Jawa Barat. Keragaman model ini dipengaruhi oleh regulasi yang berlaku, budaya lokal, dan pengaruh lain yang kesemuanya bertujuan untuk mengoptimalkan hasil dalam mencapai kesejahteraan. Transformasi sistem muzâra’ah ini perlu diformulasikan menjadi muzâra’ah model baru. Kerangka teori yang digunakan adalah Teori Al-Maṣlahah Asy-Syatibi (Grand Theory), teori kesejahteraan Umer Chapra (middle theory), teori akad Al-Imrani dan Hammad (applied theory). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan perspektif multi disiplin, serta menggunakan metode deskriptif analitis. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data berupa data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Model pemotretan data menggunakan teori quintuple helix. Data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, praktik pengelolaan lahan pertanian di Jawa Barat dikerjasamakan dengan berbagai pihak, baik internal pesantren seperti santri, guru, dan pengurus maupun dengan masyarakat petani sekitar. Kedua kerjasama pertanian pesantren dengan sistem muzâra’ah di Jawa Barat diperluas cakupannya, bukan hanya petani dan pemilik lahan, namun ada unsur akademisi, pemerintahan, dunia usaha, lembaga keuangan, pasar, dan lembaga swadaya masyarakat. Pesantren melakukan inovasi kerjasama pertanian dengan model quintuple helix menggunakan multi akad., yaitu mengoneksikan kepada pihak-pihak tersebut untuk mengoptimalkan usaha pertanian yang dikerjasamakan. Pesantren juga membangun aspek spiritualitas petani melalui bimbingan aplikasi nilai keagamaan dalam kerjasama pertanian. Model kerjasama pertanian ini penulis namakan Muzâra’ah Syâmilah. Ketiga, kerjasama pertanian pesantren mampu menyerap tenaga kerja pertanian, sehingga para petani mampu meningkatkan perekonomiannya, memiliki pekerjaan tetap dan meningkatkan pemahaman serta pengamalan keagamaannya. Bagi pihak pesantren, kerjasama pertanian dapat membangun ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, terjaganya aset dan menjadi sarana dakwah. Keempat, kerjasama pertanian pesantren telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat yang terlibat dalam kerjasama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun implikasi terhadap peningkatan perekonomian secara makro di Jawa Barat, perlu ada penelitian lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: Muzara'ah; Kerjasama Pertani; Model Kerjasama; Quintuple Helix; Muzara'ah Syamilah; Kesejahteraan; Pesantren; Jawa Barat
Subjects: Islam > Islam and Economics
Cooperative > Cooperative of Indonesia
Farm, Farming > Organization and Management of Agriculture
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi Hukum Islam > Konsentrasi Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Ali Aminulloh
Date Deposited: 13 May 2024 05:56
Last Modified: 13 May 2024 05:56
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87332

Actions (login required)

View Item View Item