Interaksi sosial antara perokok aktif dan perokok pasif di kalangan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nadhif, Rafi Sulhan (2024) Interaksi sosial antara perokok aktif dan perokok pasif di kalangan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (147kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak_014306.pdf Download (66kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi_014307.pdf Download (134kB) | Preview
Preview	Text (Bab1) 4_bab1_014308.pdf Download (200kB) | Preview
	Text (Bab2) 5_bab2_014310.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) | Request a copy
	Text (Bab3) 6_bab3_014312.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) | Request a copy
	Text (Bab4) 7_bab4_014313.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) | Request a copy
	Text (Bab5) 8_bab5_014315.pdf Restricted to Registered users only Download (66kB) | Request a copy
	Text (Daftarpustaka) 9_daftarpustaka_014316.pdf Restricted to Registered users only Download (82kB) | Request a copy

Abstract

Mahasiswa yang merokok cenderung mencari teman yang juga merokok. Mereka mungkin membentuk kelompok di mana merokok adalah kegiatan sosial yang umum dilakukan. Interaksi sosial di antara mereka mungkin berpusat di sekitar kegiatan merokok. Kebijakan kampus terkait merokok juga mempengaruhi interaksi sosial. Jika kampus memberlakukan larangan merokok di area-area tertentu, perokok aktif mungkin harus mencari tempat khusus untuk merokok, yang dapat membatasi interaksi mereka dengan perokok pasif. Sebaliknya jika kampus tidak memiliki kebijakan yang ketat terkait merokok, interaksi sosial antara perokok aktif dan perokok pasif mungkin lebih sering terjadi. Pada umumnya teori interaksionisme simbolik berdasarkan kepada pandangan atau bisa didefinisikan melalui opini yang dipakai seorang individu mengamati benda-benda tertentu. Teori ini membandingkan ulasan sosiologi mikro yaitu individu dengan individu dan sosiologi makro yaitu kelompok dengan kelompok. Pada mulanya kita akan membangun tahapan interaksi jadi sebuah tujuan, yang dimana tujuan itu bisa dirubah jadi simbol.Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan analisis konten terhadap data yang terkumpul. Responden penelitian terdiri dari perokok aktif dan perokok pasif di lingkungan kampus UIN SGD BDG. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial antara perokok aktif dan perokok pasif di kalangan mahasiswa UIN SGD Bandung sangat dipengaruhi oleh norma sosial, persepsi masyarakat, dan hubungan interpersonal. Terdapat dinamika kompleks dalam interaksi ini, di mana perokok aktif seringkali merasa dihakimi atau dikecam oleh perokok pasif, sementara perokok pasif seringkali mengalami ketidaknyamanan akibat asap rokok dan norma-norma anti-rokok yang berkembang di masyarakat. Cara orang memandang perokok dapat mempengaruhi masyarakat dan individu. Di tingkat masyarakat, persepsi perokok dapat memainkan peran besar dalam menentukan sikap masyarakat terhadap rokok, sehingga mempengaruhi tingkat merokok. Orang biasanya menganggap perokok memiliki kepribadian dan sifat sosial yang negatif, dan mereka cenderung melaporkan interaksi yang kurang positif terhadap mereka.

Actions (login required)

View Item