Hasanah, Dzatul Wida Nurlaela (2024) Analisis metodologis tentang batasan aurat perempuan menurut Yusuf Al-Qardhawi dan Husein Muhammad. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (90kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (466kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (248kB) | Request a copy |
Abstract
Dikalangan masyarakat indonesia, masih berbeda pendapat tentang batasan aurat perempuan salah satunya Yusuf Qardhawi dan husein Muhammad. Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa batas aurat perempuan ialah seluruh tubuh terkecuali yang biasa namak (wajah dan telapak tangan). Sedangkan menurut Husein Muhammad tidak ada batasan aurat perempuan, batasan auratnya sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Tujuan Penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui batasan aurat menurut Yusuf Al-Qhardawi dan Husein Muhammad, 2) untuk mengetahui metode ijtihad yang digunakan Yusuf Al-Qardhawi dan Husein Muhammad 3) untuk mengetahui analisis perbandingan metodologis tentang aurat perempuan menurut Yusuf Al- Qardhawi dan Husein Muhammad perspektif ushul fiqih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis). Penelitian ini bersifat normatif dan merupakan sebuah penelitian mengenai tulisan tentang pemikiran tokoh Yusuf Al-Qardhawi dan Husein Muhammad. Teknik analisis data yaitu dengan membaca wacana dan menggunakan studi literatur. Hasil penelitian dari skripsi ini adalah 1) pendapat Yusuf Al-Qardhawi tentang batasan aurat perempuan adalah seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pandangan husein Muhammad tetantang batasan aurat yaitu memliki kebebasan tentang batas aurat, perempuan dapat memelih sendiri batasan auratnya sesuai dengan norma-norma sosial dimana dia tingal. 2) metode ijtihad yang digunakan Yusuf Al-Qardhawi adalah Al-Qur’an, sunnah, qiyas, ijma, kisah sejarah, ilmu agama dan kemanusiaan, dan realitas dan keutamaan. Sedangkan metode ijtihad yang digunakan Husein Muhammad yaitu Al-Qur’an, hadits, dan qiyas. 3) persaman dan perbedaan pendapat Yusuf Al-Qardhawi dan Husein Muhammad yaitu: persamaan dari kedua tokoh ini ialah pemaparan yang komprehensif dari berbgai macam pendapat. Sedangkan perbedaan paling mendasar dari keduanya adalah Yusuf al-Qardhawi memiliki batasan aurat perempuan yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan Husein Muhammad tidak memiliki batasan aurat, bagi husein Muhammad agama saja tidak menentukan batasan aurat, maka dari itu batasan aurat diserahkan pada budaya masing masing, batasan aurat bisa menyesuaikan dengan etika ataupun kepantasan didalam masyarakat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jilbab; Aurat; Yusuf Al-Qardhawi; Husein Muhammad |
Subjects: | Islam > Religious Ceremonial Laws and Decisions Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Usul Fikih Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Fikih dari Berbagai Paham, Mahzab Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Fikih Wanita |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Dzatul Wida NH |
Date Deposited: | 17 May 2024 06:56 |
Last Modified: | 17 May 2024 06:56 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87691 |
Actions (login required)
View Item |