Penambahan imbal jasa pada akad hiwalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah Ishlahul Ummah Cimahi

Mardiani, Siti (2010) Penambahan imbal jasa pada akad hiwalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah Ishlahul Ummah Cimahi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (357kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (793kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (591kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (7MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (18MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (972kB)
	Text (LAMPIRAN) 9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) lshlahul Ummah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang dalam kegiatan usahanya senantiasa menerapkan produk-produk perbankan yang sejalan dengan prinsip syariah. Produk yang dikeluarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat Syariah ini antara lain berbentuk simpanan, pembiayaan, serta pelayanan jasa. Salah satu bentuk pelayanan jasa yang diberikan BPRS lshlahul Ummah adalah hiwalah. Dalam penerapannya di perbankan Syariah konsep hiwalah merupakan bentuk anjak piutang (factoring). Akan tetapi dalam pelaksanaannya, BPRS Ishlahul Ummah membebankan biaya administrasi dan penambahan imbal jasa/fee pada akad hiwalah yang cukup besar yakni sebesar 4% dari jumlah nominal yang tertera pada cek/bilyet giro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme operasional akad hiwalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah Ishlahul Ummah dan prosedur pengambilan imbalan jasa/fee dari akad hiwalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah Ishlahul Ummah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui status hukum pengambilan imbalan jasa/fee dari akad hiwalah dalam persfektiffiqih mu 'amalah. Dalam praktek perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untuk membantu supplier dalam mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan usahanya. Bank mendapat ganti biaya atau jasa pemindahan piutang. Sedangkan untuk mengantisipasi kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berhutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang dengan yang berhutang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yang dimaksudkan untuk memaparkan semua yang berhubungan dengan hiwalah kemudian melakukan analisis terhadap sejumlah data yang tersedia. Sedangkan teknik pengumpulan datanya ditempuh dengan menerapkan metode wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Sementara proses analisisnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan basil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa dalam mekanisme pelaksanaan akad hiwalah, BPRS Ishlahul Ummah menerapkan beberapa prosedur yang dimulai sejak nasabah datang ke BPRS Ishlahul Ummah dan menerima dana tunai dari pengalihan piutangnya sampai pada saat bank menerima basil dari warkat yang dikliringkan ataupun secara tunai sebagai pelunasan piutang nasabah. Atas jasa hiwalah ini bank membebankan biaya administrasi dan imbal jasa/fee yang harus dibayar oleh nasabah. Apabila ditinjau dari fiqih mu 'amalah, pelaksanaan akad hiwalah di BPRS Ishlahul Ummah tidak bertentangan dengan syariat islam. Hal tersebut diperkuat oleh Fatwa DSN No. 58/DSN- UIN/2007 tentang hawalah bil ujrah, hanya saja pihak bank tetap harus memperhatikan prinsip-prinsip mu 'amalah dan syariat Islam agar terhindar dari unsur riba, karena pada hakikatnya riba sangatlah diharamkan oleh Islam.

Actions (login required)

View Item