Cerai gugat berkali-kali pada pasangan muda di era milenial: Studi kasus di Pengadilan Agama Bandung tahun 2020-2023

Hopipah, Eva Nur (2024) Cerai gugat berkali-kali pada pasangan muda di era milenial: Studi kasus di Pengadilan Agama Bandung tahun 2020-2023. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

	Text (COVER) COVER (1).pdf Restricted to Registered users only Download (290kB)
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (306kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (321kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (871kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (309kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB)

Abstract

Kota Bandung menjadi wilayah dengan pemilik akta cerai terbanyak di Jawa Barat dengan total 53.335 jiwa. Cerai Gugat di Pengadilan Agama Bandung mencapai kurang lebih 80 % dibandingkan Cerai Talak. Kemudian untuk kasus kalangan pasangan muda pun, untuk usia 21-40 tahun datanya fluktuatif, dan termasuk tinggi dibandingkan rentang usia lainnya, apalagi Cerai Gugat ini dilakukan berkali-kali dengan usia pernikahan muda dan pada pasangan yang berbeda. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui dan mendapatkan data empiris mengenai: 1). Pendekatan yuridis terhadap faktor yang mempengaruhi tingginya Cerai Gugat berkali-kali; 2). Analisis resolusi konflik terhadap faktor dominan yang mempengaruhi tingginya Cerai Gugat berkali-kali; 3). Penafsiran hukum dalam pertimbangan hakim tentang Cerai Gugat berkali-kali; 4). Implikasi yang timbul terhadap keluarga pasca cerai gugat berkali-kali ditinjau dari aspek hifdz nashl. Responden dalam penelitian ini ialah pasangan muda era milenial di Pengadilan Agama Bandung tahun 2020-2023. Diantara teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah al-Tahkīm sebagai resolusi konflik dalam keluarga. Penerapan proses negosiasi, mediasi dan rekonsiliasi dalam menyelesaikan konflik dalam keluarga. Cerai Gugat yang dilakukan bertujuan menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta, ataukah sebaliknya. Perspektif KHI dan hukum positif pun menjadi dasar dalam penyelesaian masalah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan metode deskriptif, serta dikategorikan sebagai studi kasus (case sudy). Studi kasus terhadap cerai gugat berkali-kali di Pengadilan Agama Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empirik, pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data (observasi, wawancara dan dokumentasi). Analisis data dalam tiga tahap (analisis data sebelum, selama, dan setelah selesai di lapangan). Hasil dari penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah: 1). Faktor-faktor umum yang menjadi penyebab Cerai Gugat di PA Bandung dari tahun 2020-2023 ialah perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dan faktor ekonomi; 2). Faktor dominan Cerai Gugat dari 10 narasumber ialah pertengkaran yang terus menerus, ketergantungan pada teknologi dan kesulitan menavigasi komitmen pernikahan; 3). Hakim dalam memberikan pertimbangan hukum perkara cerai gugat yang tercantum dalam putusan didasarkan pada fakta/bukti hukum yang ada sehingga menjadi landasan dalam mengabulkan atau menolak gugatan perceraian. 4). Implikasi dari Cerai Gugat berkali-kali adalah pada anak, nafkah ‘iddah, mut’ah dan harta bersama.

Actions (login required)

View Item