Arifin, M Nasrul (2005) Pendapat Imam Abu Hanifah tentang perwalian perempuan dalam akad perkawinan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (846kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (870kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (6MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Abstract
Dalam persepsi khalayak banyak, perempuan telah mendapatkan stigmatisasi atas pelbagai kekurangan-kekurangan yang melekat padanya, baik dan sisi moral emosional yang terkait dengan psikologi maupun yang terkait dengan sist jasmani, Islam sebagai institusi universal temyata tidak sependapat dengan persepsi yang terkondisikan oleh struktural dan kultur kemasyarakatan yang telah mapan tersebut, hal nu terlihat sebagaimana dalam masalah perkawman yang selalu memposisikan perempuan sebagai objek yang tidak berdaya. Imam Abu Hanifah yang merupakan salah satu pemikir Islam yang kapabilitas intelektualnya sudah tidak diragukan lagi memfatwakan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam konteks perkawinan, khususnya dalam masalah perwalian yang hal ini berbeda dengan Imam yang lain. Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini, pertama Untuk mengetahui bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah tentang perwahan perempuan, kedua Untuk mengetahui apa dasar hukum dan kualitas dasar hukum yang digunakan dalam menetapkan hukurn perwalian perempuan, ketiga Untuk mengetahui bagaimana kualitas istinbath al-ahkam yang digunakan dalam menetapkan hukurn perwalian perempuan tersebut. Penelitian nu bertitik tolak dari pendapat yang difatwakan Imam Abu Hanifah tentang hal tersebut, yang tentunya dihasilkan dan ijtihad yang berdasarkan surnber hukum islam, yakni Al-Quran dan Al-Hadits. Untuk memahami kandungan hukum yang terdapat dari kedua sumber hukurn tersebut dilakukan dengan pelbagai metode istinbath al-ahkam dan diantaranya adalah metode qiyas, 'urf dan istihsan, sedangkan yang dilakukan Imam Abu Hanifah terkait dengan fatwanya masalah ini yaitu menggali dan kedua sumber hukurn tersebut yang dirangkai dengan metode qiyas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah books survey yang kemudian dilakukan analisis isi (contens analysis) terhadap sumber primer (dalam hal im menggunakan kitab Al-Mabsuth dan Fath Al-Qadir, karya murid-murid Imam Abu Harufah) karena dia tidak mengekspresikan pemikirannya secara langsung dalam bentuk tulisan, dan juga terhadap sumber sekunder yang berhubungan dengan masalah penelitian. Anahsis dilakukan dengan meneliti dasar hukurn yang digunakan Imam Abu Hanifah yang dihubungkan dengan tstinbath al-ahkam yang dia gunakan. Hasil analisis menunjukan, pertama bahwa Imam Abu Hanifah membolehkan (sah menurut hukurn) seorang perempuan melaksanakan perkawinan secara langsung baik atas dirinya sendiri atau atas perempuan lain dengan laki-laki yang sekufu, kedua dasar huku, yang digunakan Imam Abu Harufah adalah QS 2 230, 232, 234 dan Al-Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya, fatwa sahabat dan ijma ' sahabat, dasar yang digunakan memiliki kualitas yang kuat, ketiga kwalitas istinbath al-ahkamnya adalah sahih dan kuat dalam pandangan para mujtahid.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | tidak ada daftar pustaka |
Uncontrolled Keywords: | perwalian; akad perkawinan; pendapat Imam |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Nikah Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Rukun Nikah, Akad Nikah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Robby Nur Hidayat |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 07:53 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 07:53 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/87982 |
Actions (login required)
View Item |