Implementasi kebijakan pemberdayaan karang taruna di Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur

Tasyali, Delia (2023) Implementasi kebijakan pemberdayaan karang taruna di Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1 COVER.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2 ABSTRAK.pdf

Download (284kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3 DAFTAR ISI.pdf

Download (376kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4 BAB I.pdf

Download (366kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[img] Text (BAB III)
6 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (417kB)
[img] Text (BAB IV)
7 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (719kB)
[img] Text (BAB V)
8 BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (337kB)

Abstract

Salah satu fungsi pemerintah yang berkaitan dengan pemuda adalah penvediaan pelayanan, fungsi perwakilan, dan fungsi koordinasi. Penyediaan pelayanan kepemudaan dalam dimensi pembangunan diwadahi oleh sebuah organisasi yakni Karang Taruna. Sebagaimana tertuang dalam Pasal 8 Peraturan Menteri Sosial 23/HUK/2013 tentang Pemberdayaan Karang Taruna, bahwa tugas Karang Taruna adalah untuk menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Pasal 6 dan 9 menjelaskan Karang Taruna harus mewujudkan kualitas kesejahteraan sosial, mengembangkan usaha ekonomi produktif, dan kemitraan sebagai wujud dari pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna. Namun hingga kini, masalah kemiskinan warga Kota Jakarta tercatat mash tinggi. Dari jumlah 1.727.337 jiwa, 11,15% atau 198.644 jiwa termasuk kategori warga miskin. Akibatnya tingkat pengangguran semakin bertambah, di Kelurahan Lubang Buaya sendiri sebagai kelurahan yang memiliki organisasi Karang Taruna terbanyak di Kecamatan cipayung tingkat pengangguran tercatat pada angka 1.356 jiwa. Tujuan dilakukannya ' penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna dan mengetahui apa saja faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna di Kelurahan Lubang Buaya Teori yang digunakan adalah teori dari Mazmanian dan Sabatier bahwa ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan, yakni: karakteristik masalah, karakteristik kebijakan dan lingkungan kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan tidak menekankan generalisasi, melainkan kedalaman informasi. Dimana implementasi kebijakan Peraturan Menteri _Sosial 23/HUK/2013 tentang Pemberdayaan Karang Taruna dijelaskan dan dianalisa dengan metode SWOT. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa Pelaksanaan pemberdayaan Karang Taruna sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial 23/HUK/2013 di Kelurahan Lubang Buaya belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukan dengan belum meratanya pemberdayaan pada basis Karang Taruna diKelurahan Lubang Buaya, masih banyaknya jumlah pengangguran, dan peningkatan usaha ekonomi produktif belum berjalan baik. Faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan meliputi kurangnya sosialisasi, fasilitas atau sarana yang kurang mendukung, beda persepsi antar anggota, dan partisipasi yang kurang membuat pelaksanaan pemberdayaan tidak maksimal. ENGLISH: One of the government functions related to youth is the provision of services, representative functions and coordination functions. The provision of youth services in the development dimension is facilitated by an organization, namely Karang Taruna. As stated in Article 8 of Minister of Social Affairs Regulation 23/HUK/2013 concerning Empowerment of Karang Taruna, the task of Karang Taruna is to provide development for the younger generation and organize social welfare. Articles 6 and 9 explain that Karang Taruna must realize quality social welfare, develop productive economic enterprises and partnerships as a form of implementing Karang Taruna empowerment. However, until now, the problem of poverty among residents of the city of Jakarta is still recorded as high. Of the 1,727,337 people, 11.15% or 198,644 people fall into the poor category. As a result, the unemployment rate is increasing, in Lubang Buaya Village itself, as the sub-district that has the largest Karang Taruna organization in Cipayung District, the unemployment rate is recorded at 1,356 people. The purpose of this research is to determine the implementation of Karang Taruna empowerment and find out what factors inhibit the implementation of Karang Taruna empowerment in Lubang Buaya Village. The theory used is the theory from Mazmanian and Sabatier that there are three groups of variables that influence the successful implementation of a policy, namely: problem characteristics, policy characteristics and policy environment. This research uses qualitative research methods which are descriptive and do not emphasize generalization, but rather depth of information. Where the implementation of the policy of the Minister of Social Affairs Regulation 23/HUK/2013 concerning the Empowerment of Karang Taruna is explained and analyzed using the SWOT method. Data collection techniques were carried out using observation, interviews and literature study. Based on the results of data analysis, it was concluded that the implementation of Karang Taruna empowerment in accordance with Minister of Social Affairs Regulation 23/HUK/2013 in Lubang Buaya Village had not achieved optimal results. This is demonstrated by the unequal distribution of empowerment at the Karang Taruna base in Lubang Buaya Subdistrict, the large number of unemployed people, and the increase in productive economic efforts not yet going well. Factors inhibiting the implementation of empowerment include a lack of socialization, inadequate facilities or facilities, different perceptions between members, and insufficient participation which means that the implementation of empowerment is not optimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Implementasi Kebijakan; Karang Taruna; Pemberdayaan
Subjects: Public Administration
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Delia Tasyali
Date Deposited: 06 Jun 2024 04:23
Last Modified: 06 Jun 2024 04:23
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/88106

Actions (login required)

View Item View Item