Pelaksanaan pengupahan dengan sistem nambangan pada usaha jasa transportasi menggunakan kuda di Kp. Cibaligo Kab. Bandung

Faroh, Cece Miftahul (2010) Pelaksanaan pengupahan dengan sistem nambangan pada usaha jasa transportasi menggunakan kuda di Kp. Cibaligo Kab. Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (395kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (913kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (852kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (8MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB)
	Text (LAMPIRAN) 9_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

Sebagaimana akad muamalah lainya, Ijarah (upah-mengupah) harus memenuhi rukun dan syaratnya diantaranya yaitu upah harus ditentukan dengan jelas. Tetapi dalam Pelaksanaan Pengupahan dengan Sistem Nambangan Pada Usaha Jasa Transportasi Menggunakan Kuda di Kp Cibaligo Kab Bandung, penerapan sistem upah berbeda dengan konsep ijarah (upah-mengupah). Sistem nambangan adalah sistem pengupahan yang diterapkan kepada orang yang bekerja menarik kuda dengan saldonya atau kusir dimana sipemilik mematok setoran dan sisanya menjadi hak si kusir. Masalah yang diangkat adalah kedudukan hukum islam terhadap pengupahan dengan sistem nambangan yaitu pendapatan yang diperoleh si pekerja tergantung dari sisa setoran kepada pemilik kuda yang terkadang dapat bahkan tidak, Adanya ketidak jelasan ini maka menimbulkan kendakadilan pada pihak pekerja. Tujuan penelitian ini 1) untuk mengetahui tinjauan konsep ijarah dalam islam terhadap Pelaksanaan Pengupahan dengan Sistem Nambangan Pada Usaha Jasa Transportasi Menggunakan Kuda di Kp Cibaligo Kab.Bandung 2) untuk mengetahui Pelaksanaan Pengupahan dengan Sistem Nambangan Pada Usaha Jasa Transportasi Menggunakan Kuda dihubungkan dengan urf dalam ushul fiqh. 3) untuk mengetahui apa manfaat dan mafsadat Pelaksanaan Pengupahan dengan Sistem Nambangan Pada Usaha Jasa Transportasi Menggunakan Kuda di Kp Cibaligo Kab. Bandung. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa pada sah tidaknya ijarah bisa ditentukan dari terpenuhi dan tidaknya rukun dan syarat ijarah (upah­mengupah), salah satunya yaitu upah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Untuk memperoleh data digunakan teknik wawancara dan observasi, analisis dilakukan dengan membandingkan/menghubungkan teori-teori ijarah dan metode urf terhadap Pelaksanaan Pengupahan dengan Sistem Nambangan Pada Usaha Jasa Transportasi Menggunakan Kuda di Kp Cibaligo Kab Bandung. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa dalam usaha jasa transportasi dengan menggunakan kuda menetapkan Sistem setoran berupa uang hasil usaha yang barus dibenkan oleh sikusir (pekerja) kepada pemihk kuda per han clan upah yang akan diterima oleh kusir ialah sisa dari uang setoran clan biaya membeli pakan dan pemehharaan sehingga upah bagi pengemudi tidak ditentukan dengan jelas berapa jumlahnya. Dengan demilaan, dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Pengupahan dengao Sistem Nambangao Pada Usaha Jasa TransportasI Menggunakan Kuda di Kp Cibaligo Kab Bandung tidak sah dilaksanakan, karena terdapat syarat rukun ijarah yang tidak terpenuhi yaitu upah tidak ditentukan dengan jelas berapa jumlahnya, tetapi jika dihubungkan dengan metode urf maka pelaksanaan upah­mengupah semacam itu adalah boleh, karena sudah menjadi kebiasaan di masyarakat.

Actions (login required)

View Item