Membaca Al-Qur'an Dengan Langgam Daerah : Studi Sharh Hadith Dalam Al-Kutub Al-Sittah Tentang Hadith Memperindah Membaca Al-Qur’an

Awaludin269, Awaludin269 (2018) Membaca Al-Qur'an Dengan Langgam Daerah : Studi Sharh Hadith Dalam Al-Kutub Al-Sittah Tentang Hadith Memperindah Membaca Al-Qur’an. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (103kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (147kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (132kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (823kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (823kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (497kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (703kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) | Request a copy

Abstract

Membaca al-Qur’an menggunakan langgam adalah hal yang dianjurkan berdasarkan hadith yang diperoleh dari Abu> Hurairah. Para ulamapun sepakat dalam memperindah membaca al-Qur’an menggunakan langgam. Namun bagaimana hukum membaca al-Qur’an dengan langgam selain langgam yang disepakati . Sebagaimana yang dilakukan oleh Yaser Arafat ketika acara Israa’ Mi’raj di istana merdeka. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengkaji atau menganalisis hadith-hadith tentang memperindah membaca al-Qur’an. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Pertama, Bagaimana pemahaman hadith tentang memperindah membaca al-Qur’an? Kedua, Bagaimana relevansi pemahaman hadith tentang membaca al-Qur’an dengan langgam daerah? Adapun tujuan penelitian ini adalah. Pertama, Mengungkap pemahaman hadith tentang memperindah membaca al-Qur’an. Kedua, Relevansi pemahaman hadith tentang membaca al-Qur’an dengan langgam daerah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode contens analisis.. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah library research dengan sumber primer kitab Fath Bari> Sharh Bukha>ri> dan sumber skunder berupa buku-buku atau kitab-kitab yang serupa dengan permasalahan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mensharh hadith yaitu Memahami as-Sunnah sesuai petunjuk al-Qur’an. Menggabungkan hadith-hadith yang terjalin dalam tema yang sama. Penggabungan atau tarji>h atara hadith-hadith bertentangan. Memahami Hadith Dengan Mempertimbangkan Latar Belakangnya, Situasi dan Kondisinya Ketika di Ucapkan, Serta Tujuannya. Membedakan antara sarana yang berubah-ubah dan tujuan yang tetap disetiap hadith. Membedakan fakta dan metafora dalam memaknai hadith. Membedakan antara yang ghaib dan yang nyata. Memastikan makna kata-kata dalam hadith Hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis adalah: Pertama, Para ulama memahami kata Yataghanna dengan makna. Memperindah suara, Merasa cukup, Merasa sedih, Menyibukan diri denganya, Mengeraskan suara, Merahasiakan suara (sirri). Kedua, Para ulama tidak menjelaskan tentang langgam apapun dalam membaca al-Qur’an secara khusus, tetapi ada suatu ketentuan dimana seorang qari (pembaca) harus mendahulukan tajwid, dan sifat-sifat hurufnya. Para ulama sepakat bahwa memperindah/membaguskan suara membaca al-Qur’an dianjurkan. Selama tidak keluar dari batas bacaan yang wajar. Karena suara yang bagus akan semakin indah bila sesuai aturan, tetapi bila telah keluar dari aturan maka akan mempengaruhinya. Bahkan suara yang tidak baguspun akan cukup indah bila memperhatikan ketentuan bacaanya, tidak keluar dari syarat-syarat yang ditentukan ahli bacaan al-Qur’an.

Actions (login required)

View Item