Perilaku keagamaan masyarakat pemulung: penelitian di Kelurahan Bintara Jaya RT 03 RW 09 Kec. Bekasi Barat Kota Bekasi

Nurhidayat, Alfian (2010) Perilaku keagamaan masyarakat pemulung: penelitian di Kelurahan Bintara Jaya RT 03 RW 09 Kec. Bekasi Barat Kota Bekasi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (ABSTRAK) 1_abstrak.pdf Download (102kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 2_daftarisi.pdf Download (12kB) | Preview
	Text (BAB I SD IV) 3_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (587kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 4_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB)

Abstract

Dalam kehidupan manusia, peran agama sangat penting guna menyelaraskan aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku sehari-hari sesuai dengan tuntutan ajaran agama, yaitu mencapai kebahagiaan lahir dan batin di dunia dan akhirat. Namun demikian manusia cenderung secara tidak sadar berlaku dan bertindak dalam melakukan agamanya hanya untuk sementara. Hal tersebut, karena adanya tuntutan lain yang dianggap lebih penting dari masalah agama, seperti tuntutan untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Di samping kebutuhan akan agama manusia juga mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidup dengan mencari rizki. Akan tetapi kedua kebutuhan tersebut bisa dilakukan secara bersamaan. Agama memerintahkan manusia untuk mencari rizki guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana perilaku keagamaan masyarakat pemulung yang ditinjau dari dua aspek yaitu aspek pengetahuan atau pemahaman dan pengamalan keagamaan berdasarkan akidah, ibadah, dan akhlak. Asumsi yang dijadikan pijakan dalam penelitian ini adalah Bertolak dari pemikiran sosiolog, bahwa agama merupakan kategori sosial dan tindak empiris, dalam konteks ini, agama dirumuskan dengan ditandai tiga corak pengungkapan universal: pengungkapan teoritis berwujud kepercayaan, pengungkapan praktis sebagai wujud persembahan atau ritual dan pengungkapan sosiologis sebagai sistem hubungan masyarakat. Agama merupakan suatu sistem yang tidak bisa lepas dari kenyataan adanya hubungan antar manusia dengan yang dianggap sakral. Hubungan manusia dengan Tuhan diwujudkan dalam bentuk perilaku keagamaan, tata cara peribadatan, baik secara individu ataupun bersama-sama dalam masyarakat. Agama dipandang sebagai sistem interprestasi diri kolektif, dengan kata lain, agama adalah simbol yang dengannya masyarakat menjadi sadar akan dirinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Deskriptif. Hal ini dilakukan dalam rangka pengumpulan data primer dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Selain itu, pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan penggunaan data sekunder berupa referensi dalam bentuk buku-buku bacaan yang berkaitan dengan tema penelitian untuk mendukung data lainnya. Perilaku keagamaan masyarakat pemulung dilihat dari tingkat pengetahuan/pemahaman terhadap ajaran-ajaran agama yaitu akidah, ibadah, akhlak, masih hanya sebatas pengetahuan semata, yakni hanya tahu dan hafal agama yang dianutnya tanpa mengetahui lebih dalam lagi tentang manfaat ajaran-ajaran agamanya, dalam pengamalannya pun pada umumnya masih kurang, ini artinya ibadah ritual kadang-kadang dilakukan kadang juga tidak. Sedangkan dalam ibadah sosial mereka cukup baik dan mereka saling bantu dalam hal tolong-menolong. Tentang hubungan sosial di antara mereka dan masyarakat sekitar umumnya baik. Pada umumnya masyarakat pemulung tergolong variatif dan berbeda, tetapi perbauran mereka tidak menjadikan saling acuh dan permusuhan, justru malah sebaliknya mereka saling mengisi. Hal ini disebabkan banyaknya faktor kesamaan di antara mereka ketimbang perbedaan.

Actions (login required)

View Item