Sriandini, Amelia (2024) Perkembangan perkebunan tembakau pada masa Kesultanan Deli Sumatera Timur pada tahun 1864-1924. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (237kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (447kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) | Request a copy |
Abstract
Amelia Sriandini: Perkembangan Perkebunan Tembakau Pada Masa Kesultanan Deli Di Sumatera Timur Pada Tahun 1864-1924. Trend menghisap cerutu di Eropa pada sekitaran abad ke-19M membawa dampak yang sangat istimewa untuk wilayah Kesultanan Deli di Sumatera Timur. Trend ini membuat Eropa harus memiliki stok yang banyak akan tembakau agar terus dapat bisa dinikmati. Salah satu negara yang memainkan peran penting terhadap penanaman tembakau ini adalah pemerintah Hindia Belanda. Belanda memilih melakukan budidaya tanaman tembakau di Sumatera Timur karena dinilai memiliki potensi alam dan tanah yang cocok untuk dilakukan penanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Kesultanan Deli dan Riwayat Perkebunan di Sumatera Timur sebelum tahun 1864. Serta untuk mengetahui perkembangan perkebunan tembakau pada masa Kesultanan Deli di Sumatera Timur pada tahun 1864-1924 yang dapat ditinjau dari Supply and Demand dari pasar Eropa. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahapan di antaranya; Heuristik atau pengumpulan sumber, baik primer maupun sekunder, kemudian Kritik yaitu tahapan menyeleksi sumber yang terdiri dari Kritik Internal dan Eksternal, selanjutnya tahapan Interpretasi yaitu penafsiran sumber, dan terakhir adalah tahapan Historiografi yang merupakan proses penulisan sejarah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa Kesultanan Melayu Deli berasal dari Kerajaan Aru pada abad ke-13M, yang telah memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan Kota Medan, terutama sejak pembukaan lahan perkebunan tembakau pada tahun 1863. Pemerintahan Sultan Mahmud Al-Rasyid menjadi awal dari kemajuan peradaban di Sumatera Timur, dengan persetujuannya terhadap kerjasama dengan Belanda yaitu Jacobus Nienhuys dalam pembukaan lahan perkebunan tembakau. Temakau Deli yang berkualitas tinggi membawa dampak ekonomi yang signifikan, termasuk lonjakknya permintaan dari pasar Eropa pada tahun 1865. Perkembangan ini juga mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi di Kesultanan Deli serta pasar Eropa. Infrastruktur modern seperti rel kereta api dan pelabuhan Belawan dibangun sebagai akibat dari ekspansi perkebunan tembakau, sementara perusahaan asing turut berinvestai di wilayah Deli. Periode 1864-1924 ditandai oleh kepemimpinan Sultan Mahmud Al-Rasyid Perkasa Alamsyah dan Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah di mana terjadi kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang yang ada.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesultanan Deli; Perkembangan; Perkebunan Tembakau |
Subjects: | System of Government and States > Empires Production, Industrial Economics > Economic Development and Growth Specific Topics of Plants |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Amelia Sriandini |
Date Deposited: | 05 Jul 2024 09:00 |
Last Modified: | 05 Jul 2024 09:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/90257 |
Actions (login required)
View Item |