Al-Dakhil Al-Naqli pada Surat Al-Kahfi perspektif Ibrahim Khalifah dalam tafsir Zad Al-Masir fi 'Ilm Al-Tafsir dan pengaruhnya terhadap penafsiran

Akhdiat, Akhdiat (2024) Al-Dakhil Al-Naqli pada Surat Al-Kahfi perspektif Ibrahim Khalifah dalam tafsir Zad Al-Masir fi 'Ilm Al-Tafsir dan pengaruhnya terhadap penafsiran. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (317kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (583kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (278kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (600kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (723kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (819kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (519kB) | Request a copy

Abstract

Masuknya israiliyyat dalam penafsiran menjadikan penafsiran itu sendiri terkontaminasi dengan sumber-sumber yang tidak valid dan membahayakan penafsiran. Sehingga israiliyyat yang masuk dalam tafsir ini pada akhirnya dikenal dengan istilah al-dakhīl al-naqli. Dan salah satu tafsir yang megandung al-dakhīl al-naqli adalah Tafsir Zād al-Masīr fi ‘Ilm al-Tafsīr karya Ibnu Jauzi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bentuk-bentuk al-dakhīl dalam tafsir Zād Al-Masīr Fi ‘Ilm Al-Tafsīr pada QS. Al-Kahfi perspektif Ibrahim Khalifah, dan juga untuk mengetahui pengaruh al-dakhīl terhadap penafsiran dalam tafsir Zād Al-Masīr Fi ‘Ilm Al-Tafsīr pada QS. Al-Kahfi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kepustakaan, dan menggunakan metode analisis isi (content analysis) untuk menganalisa konten pada penafsiran yang terindikasi al-dakhīl al-naqli pada tafsir Ibnu Jauzi. Adapun kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori al-dakhīl al-naqli yang digagas oleh Ibrahim Khalifah dalam kitabnya al-Dakhīl fi al-Tafsīr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh pembahasan atau konteks yang mengandung al-dakhīl al-naqli pada kisah Ashabul Kahfi. Pada konteks lafaz al-raqīm sebagai nama desa, mengandung al-dakhīl al-naqli pertama, yaitu menafsirkan Alquran dengan hadis yang tidak layak dijadikan hujjah, yaitu dengan hadis-hadis lemah dan tidak dibantu dengan hadis-hadis lain yang menaikkan derajatnya ke hadis hasan. Konteks penyebab Ashabul Kahfi Kahfi masuk ke dalam goa, mengandung dua al-dakhīl al-naqli. Pertama, al-dakhīl al-naqli ke-tiga, yaitu menafsirkan Alquran dengan pendapat sahabat mengenai riwayat israiliyyat yang tidak diketahui kebenaran dan kebohongannya. Kedua, al-dakhīl al-naqli ke-enam, yaitu menafsirkan Alquran dengan pendapat tabiin mengenai kisah israiliyyat yang bertentangan dengan nas Alquran. Konteks nama pemimpin Ashabul Kahfi, keadaan tidurnya Ashabul Kahfi, kota Ashabul Kahfi, nama-nama Ashabul Kahfi, dan kepemilikan, nama dan warna anjing Ashabul Kahfi, semuanya mengandung al-dakhīl al-naqli ketiga, yaitu menafsirkan Alquran dengan pendapat sahabat terkait israiliyyat yang tidak ada informasi kebenaran dan kebohongannya dari Alquran dan hadis Nabi. Pengaruh yang dihasilkan dari riwayat israiliyyat dalam tafsir Ibnu Jauzi berkisar seputar menghilangkan rasa kepercayaan terhadap para ulama dan tokoh-tokoh Islam serta menimbulkan kecurigaan kepada mereka serta berpengaruh terhadap memalingkan ummat dari tujuan sebenarnya diturunkan Alquran. Dan juga menyandarkan penafsiran kepada pendapat yang lemah dan bermasalah. Bahkan menjadikan umat tersebut berpendapat yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya dikatakan Alquran serta mencampur adukkan dengan pendapat shahih, sehingga menyulitkan pembaca mana diantara pendapat itu yang benar dan tepat sesuai kaedahnya.

Actions (login required)

View Item