Yanti, Elcis Darmai (2024) Analisis putusan No.4/JN/202/MS.SUS tentang sanksi tindak pidana pemerkosaan terhadap anak dibawah umur menurut Qanun Aceh dan relevansi dengan Hukum Pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (73kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRACK.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (304kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) |
||
Text (BAB III)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) |
||
Text (BAB V)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
Abstract
Anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan datang. Namun saat ini maraknya kejahatan pemerkosaan di Indonesia terutama Provinsi Aceh yang membuat anak menjadi ketakutan terutama pemaksaan persetubuhan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak dibawah umur. Sehingga perbuatan tersebut membuat trauma bagi anak. Permasalahan dari skripsi ini yaitu pemerkosaan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang berusia 32 tahun melakukan pemerkosaan terhadap adik iparnya sendiri.Mengenai itu sanksi dikenakan hukuman sesuai perbuatan yang dilakukan. Tujuan dari skripsi ini untuk mengetahui sanksi dari tindak pidana pemerkosaan terhadap anak dibawah umur menurut Qanun Aceh, untuk mengetahui bagaimana kronologi dan dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara No 4/JN/202/Ms.Sus dan terakhir untuk mengetahui relevansi antara Qanun Aceh dengan Hukum Pidana Islam, Kerangka teori yang digunakan yaitu adalah teori pertanggungjawab pidana, teori relative atau teori tujuan hukum, teori absolut atau teori pembalasan, dan teori Maqashid Syariah. Teori yang digunakan agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan atas kesalahan yang dilakukan terhadap korban.Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan metode yuridis normative atau penelitian kepustakaan yakni menggunakan berbagai data sekunder yaitu perundang-undangan, putusan Mahkamah Syari’ah, teori, penjelasan pasal yang digunakan dan beserta pengumpan data menggunakan data kepustakaan dan dokumen.Hasil dari penelitian di skripsi ini yaitu: 1) Sanksi pemerkosaan dilihat Qanun Aceh No 6 tahun 2014 yaitu dikenakan cambuk 150 kali dan paling banyak 200, denda paling sedikit 1. 500 gram emas murni paling banyak 2.000 gram emas murni atau penjara paling singkat 150 bulan, paling lama 200 bulan. 2) Pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Syari’ah Subulussalam Nomor 4/JN/202/MS.SUS bahwa hakim menemukan hal-hal yang meringankan dan memberatkan untuk terdakwa dan bukti dengan bukti Visum et Refertum No: 812/012/II/2020 bahwa terdapat luka lecet dibawah selaput dara ukuran 0.2x0.1 cm, pendarahan minimal dijumpai dan selaput dara tampak robek searah jarum jam pukul 05.00 dan 07.00. Maka dari itu perbuatan terdakwa dikenakan Uqubat penjara selama 170 bulan dikurangi terdakwa berada di dalam tahanan. 3) Relevansinya sanksi tindak pidana pemerkosaan terhadap anak dibawah umur pada Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 dikaitkan dengan sanksi pemerkosaan pada Hukum Pidana Islam menurut masih kurang relevan. Hal itu terlihat dari bentuk hukuman yang dijatuhkan antara Qanun Aceh, Putusan dan Hukum Pidana Islam .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sanksi; Pemerkosaan; Qanun Aceh; Hukum Pidana Islam |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Perbandingan Hukum Pidana Islam dengan Hukum Lain |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Elcis Darmai Yanti |
Date Deposited: | 10 Jul 2024 08:01 |
Last Modified: | 10 Jul 2024 08:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/91036 |
Actions (login required)
View Item |