Pandangan Ahmad Hassan tentang hadis-hadis bid'ah dalam kitab Soal-Jawab

Nitiraharja, Muhammad Thoriq (2024) Pandangan Ahmad Hassan tentang hadis-hadis bid'ah dalam kitab Soal-Jawab. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (143kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf

Download (374kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (467kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (212kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (707kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB) | Request a copy

Abstract

persis yang dikenal sebagai ormas yang pandangannya selalu berbeda dan kadang dipandang keras dalam pemikirannya, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pandangan Ahmad hassan, seseorang yang dikenal sebagai guru besar dari ormas persis, terhadap hadis-hadis tentang bid'ah dalam kitab Soal-Jawab, serta implikasi terhadap fatwa hukum yang didasari oleh pandangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, dimana literatur yang relevan dengan konten akan dipilih. Analisis data dilakukan dengan tehnik deskriptif yang melibatkan proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hadis-hadis tentang bid’ah dalam kitab Soal-Jawab memiliki kualitas yang shahih. Ahmad Hassan mengklasifikasikan bid’ah ke dalam dua perkara: bid’ah terkait perkara ibadat dan juga bid’ah terkait perkara adat. bid’ah yang terkait dengan perkara ibadat dalam pandangannya, tidak diperbolehkan karena tidak ada landasan yang jelas dari Allah dan Rasul-Nya. Sementara, bid’ah terkait perkara adat diperbolehkan, bahkan dianjurkan, selama tidak melanggar nilai-nilai ke-Islaman yang telah ditetapkan. Penelitian ini menganalisa bahwa Ahmad Hassan merupakan seorang konservatif-modernis, atau ia seorang muttasyaddid dalam konteks ibadat. Dan juga ia seoang muttaswasith dalam konteks adat. Implikasi praktis dari pandangan ini menghasilkan fatwa hukum yang ketat dalam hal-hal ritual, tetapi fleksibel dalam konteks sosial budaya. penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat empat hadis dengan kualitas shahih yang digunakan sebagai dasar dalam membentuk pandangan Ahmad Hassan terhadap konsep bid’ah. Bid’ah dalam perkara ibadat atau ta’abuddie dianggap sebagai kesesatan, karena tidak memiliki dasar yang jelas dari Allah dan Rasul-Nya. Sementara, bid’ah dalam perkara adat atau mu’amallat, dibuka pintu seluas-luasnya untuk berinovasi, selama hal itu sejalan dengan prinsip nilai-nilai ke-Islaman

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Ahmad Hassan; Persatuan Islam; Bid’ah
Subjects: Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Sunnah dan Bid'ah
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: Muhammad Thoriq Niriraharja
Date Deposited: 16 Jul 2024 07:09
Last Modified: 16 Jul 2024 07:09
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/91648

Actions (login required)

View Item View Item