Sauqi, Asqi Hilmi (2024) Jaringan tokoh Persis dalam pembentukan lembaga Pesantren Persatuan Islam (PPI) di Garut tahun 1960-1988. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (40kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (77kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (234kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (881kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (575kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) |
||
Text (DAFTAR SUMBER)
8_daftarsumber.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
Abstract
Garut mempunyai perkembangan yang signifikan dalam penyebaran Pesantren Perstuan Islam, sehingga sampai saat ini Garut menempati posisi wilayah kedua setelah Kabupaten Bandung yang memiliki jumlah Pesantren Persatuan Islam terbanyak. Berdirinya beberapa Pesantren Persatuan Islam tersebut, tentu atas kerja keras tokoh-tokoh Persis yang memiliki pengaruh besar dalam upaya menegakkan ajaran Quran dan Sunnah di Garut. Dengan demikian hal tersebut menarik perhatian penulis untuk mengkaji lebih dalam jaringan tokoh Persis yang sangat berperan dibalik berdirinya beberapa Pesantren Persatuan Islam terkemuka yang ada di Garut. Kajian mengenai jaringan tokoh Persis merupakan kajian menarik, karena kita bisa melihat bagaimana sebuah lembaga pendidikan Islam di Garut yakni pesantren Persis muncul dan berkembang karena dipengaruhi oleh spirit yang terkandung di dalam nilai Persis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang dilakukan melalui empat tahap. Tahapan pertama yaitu tahap Heuristik (pengumpulan data), Kritik (pengolahan atau kritik data), Interpretasi (penyaringan data) dan Historiografi (penyusunan tulisan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan pembentukan dan perkembangan pesantren Persis di Garut tidak terlepas dari peran signifikan jaringan tokoh Persis yang dikenal dengan sebuatan “Empat Din” (Zaenuddin, Komaruddin, Syihabuddin, dan Djamaluddin) serta Aminah Dahlan. Tokoh- tokoh tersebut memberikan kontribusi yang berbeda namun saling melengkapi, mulai dari dukungan finansial, konsep kurikulum, kemampuan berceramah, hingga kepemimpinan keagamaan. Pesantren Persis 19 Bentar adalah pionir pesantren Persatuan Islam di Garut. Pada tahun 1979, Syihabuddin memperluas Pesantren Persis 19 Bentar ke Kecamatan Tarogong Kidul karena peningkatan jumlah santri. Kemudian, pada tahun 1988, Djamaluddin mendirikan Pesantren Persis 99 Rancabango di Kecamatan Tarogong Kaler sebagai respons terhadap minat yang terus meningkat dari masyarakat. Jaringan pesantren Persis di Garut terbentuk karena kehadiran tokoh-tokoh dengan latar belakang dan keahlian berbeda yang memiliki pemahaman yang sama dalam organisasi Persis. Selain itu, pola jaringan antarpesantren Persis di Garut dapat terbentuk melalui transformasi dan transmisi ilmu agama dari seorang kiai kepada santrinya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tokoh Persis; Pesantren Persatuan Islam; Garut |
Subjects: | Islam > Organizations of Islam Islam > Islamic Religious Education Education and Research of History Religious Leaders Biography > Islam Religious Leaders Biography |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Asqi Hilmi Sauqi |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 02:54 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 09:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/91703 |
Actions (login required)
View Item |