Tinjauan Ri'ayah al-Mashlahah terhadap vaksin Astrazeneca dalam fatwa MUI Pusat No.14 tahun 2021 dan fatwa MUI Jawa Timur no.1 tahun 2021

Nurdin, Ilham (2024) Tinjauan Ri'ayah al-Mashlahah terhadap vaksin Astrazeneca dalam fatwa MUI Pusat No.14 tahun 2021 dan fatwa MUI Jawa Timur no.1 tahun 2021. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (226kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (171kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (549kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (675kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (492kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang penulisan skripsi ini diangkat berdasar atas perbedaan hasil dari Fatwa MUI Pusat No.14 Tahun 2021 dan Fatwa MUI Jawa Timur No.1 Tahun 2021 Tentang Hukum Penggunaan Vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang digunakan di Indonesia yang mana menjadi salah satu vaksin yang lebih efektif untuk mencegah kematian saat pandemi Covid-19, vaksin ini menuai pro kontra terkait bahan kandungan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persoalan mengenai: 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi terbitnya Fatwa MUI Pusat No.14 Tahun 2021 dan Fatwa MUI Jawa Timur No.1 Tahun 2021. 2) Dasar pertimbangan dan proses penerbitan Fatwa MUI Pusat No.14 Tahun 2021 dan Fatwa MUI Jawa Timur No.1 Tahun 2021. 3) Dampak dan Implikasi Fatwa MUI Pusat No.14 Tahun 2021 dan Fatwa MUI Jawa Timur No.1 Tahun 2021. Kemudian pembahasan tersebut ditinjau dengan konsep ri’ayah al-Mashlahah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian analisis deskriptif, yakni bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa peristiwa, fenomena, serta pemikiran secara lengkap. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (Library Research). Sumber data primernya yakni dokumen Fatwa MUI Pusat No.14 Tahun 2021 dan Fatwa MUI Jawa Timur No.1 Tahun 2021 Tentang Hukum Penggunaan Vaksin AstraZeneca, sedangkan sumber sekundernya yakni buku, publikasi ilmiah seperti skripsi, jurnal, artikel. Sumber data tersebut dijadikan bahan untuk menganalisis data, setelah data terkumpul maka dilakukan penyajian data dan di akhiri dengan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa: 1) Pandemi Covid-19 yang semakin meluas, keadaan darurat yang memaksa, pentingnya perlindungan kehidupan, ketersediaan vaksin halal yang terbatas, serta kemaslahatan menjadi sebuah faktor yang melatarbelakangi terbitnya kedua fatwa tersebut. 2) Dasar pertimbangan dan proses penetapan kedua fatwa memliki kesamaan, perbedaan terletak pada dalil-dalil yang digunakan, MUI Pusat menggunakan dalil tentang kebolehan mengonsumsi suatu barang najis dalam keadaan darurat, sedangkan MUI Jawa Timur menggunakan dalil-dalil tentang sesuatu yang najis bisa menjadi suci jika sudah mengalami perubahan (istihalah). 3) Dampak dan implikasi kedua fatwa sangat signifikan, perbedaan terletak pada cakupan. Tinjauan ri’ayah al-Mashlahah terhadap penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut sangat relevan, karena keputusan untuk menggunakan vaksin ini dapat dianggap sebagai langkah yang sesuai dengan prinsip kemaslahatan dalam Islam. Hasil fatwa yang mengatakan halal dinilai lebih maslahat daripada hasil fatwa yang mengatakan haram tapi boleh digunakan. Karena yang terjadi pada lapangan, masyarakat lebih cenderung menggunakan fatwa yang tidak menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai adanya keraguan.

Actions (login required)

View Item