Sukmawati, Syifa Ayu Putri (2018) Gambaran Core Belief pada Orang dengan Lupus (ODAPUS). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (158kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (542kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit Systemic Lupus Erythematosus termasuk kedalam salah satu chronic illness yang tergolong pada penyakit auto imun. Penderitanya disebut dengan ODAPUS. ODAPUS mengalami banyak sekali keadaan yang sulit dalam aspek fisik, psikis, maupun sosial, sehingga hal tersebut dapat membuat ODAPUS mengalami depresi (Komalig, 2008). Oleh karena itu, diperlukan penanganan secara holistik agar ODAPUS dapat survive dengan kehidupannya, tidak hanya melalui penanganan fisik namun juga psikis yaitu melalui keyakinan dan pola pikirnya. Kekuatan pikiran positif mampu menolak segala pengaruh negatif yang merugikan tidak hanya bagi kesehatan raga, tetapi juga jiwa (Elfiky, 2009). Hal ini diperkuat oleh Haruyama (2013) yang menyatakan bahwa seluruh pikiran akan mewujud di dalam otak dan memicu reaksi biokimia, sehingga ketika kita bereaksi positif terhadap stres maka akan terbentuk hormon korteks adrenal yang dapat meringankan stres fisik. Dari pandangan para ahli tersebut, tampak bahwa pikiran sangat penting dalam mengubah keadaan seseorang, baik jiwa maupun raga. Maka dari itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pandangan subjek mengenai dirinya, orang lain, dan lingkungan termasuk penyakitnya yang terbentuk menjadi keyakinan inti atau core belief. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan subjek penelitian 1 orang dan digunakan juga significant other guna mendapatkan data yang relevan. Hasil penelitian menunjukan core belief yang dikembangkan oleh subjek bertemakan positif sehingga intermediate belief dan automatic thought yang munculpun lebih banyak mengembangkan tema-tema yang juga positif. Hal tersebut membuat subjek menjadi lebih adaptif dengan penyakitnya sehingga dapat survive dengan kehidupannya. Core belief tersebut terbentuk melalui pengalaman sejak masa kecil, lingkungan kehidupan, dan interaksi subjek dengan dunia dan orang lain. Selain wawancara dan observasi, data penunjang juga diambil dari Core Belief Inventory (CBI), terdiri atas 10 aspek kehidupan yang menyertakan core belief didalamnya dan tersebar dalam 100 item pertanyaan. Subjek mendapatkan skor total 91 yang berarti bahwa ia menganggap dirinya memiliki kebebasan dan pilihan dalam kehidupannya sehingga mengembangkan tema-tema core belief yang positif
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ODAPUS; Lupus; core belief; intermediate belief; automatic thought; CBI |
Subjects: | Psychology > Psychoanalysis Applied Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | Syifa Ayu Putri Sukmawati |
Date Deposited: | 18 May 2018 08:39 |
Last Modified: | 18 May 2018 08:39 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/9310 |
Actions (login required)
View Item |