Nuryani, Neni (2015) Pandangan Buya Hamka tentang Kedudukan Orang yang Berilmu dalam Tafsir al-Azhar : Kajian Analitis Terhadap Tafsir Al-Azhar. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (719kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (698kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (936kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (307kB) | Request a copy |
Abstract
Islam memandang mulia ilmu dan bagi mereka yang berilmu. Di dalam Alquran orang-orang yang berilmu dijanjikan derajat yang tinggi, namun tidak ada perincian tentang bagaimana karakteristik orang berilmu yang diangkat derajatnya tersebut. Kompleksitas penafsiran terhadap ayat-ayat Alquran menyangkut masalah metode dan karakteristik karena dilatarbelakangi oleh konsep pemikiran dan pendidikan yang berbeda-beda dari para mufassir berpengaruh pada spesifikasi kedudukan orang berilmu dalam Alquran. Dalam konteks permasalahan ini tentu tidak terlepas dari berbagai penafsiran para ulama salah satunya yakni Buya Hamka, satu nama yang sangat populer di kalangan umat islam dan karyanya Tafsir Al-Azhar yang merupakan kitab tafsir berbahasa Indonesia. Latar belakang masalah ini mengarahkan pada rumusan masalah yaitu bagaimana kedudukan orang yang berilmu dalam Alquran menurut Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan orang yang berilmu dalam Alquran menurut Bsuya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Penelitian skripsi ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan tehnik analitis terhadap kitab Tafsir Al-Azhar. Sumber data dalam penelitian ini terbagi kedalam dua bagian yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer penelitian ini adalah kitab tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan buku-buku karya Buya Hamka lainnya. Adapun sumber sekundernya adalah berbagai literatur yang berhubungan dengan konsep ilmu dan orang yang berilmu secara umum. Penelitian ini menggunakan teori mengenai metodologi tafsir dan konsep ilmu menurut islam. Metodologi tafsir meliputi cara dan corak metode penafsiran. Selanjutnya dari pembahasan konsep ilmu akan diperoleh suatu gambaran umum mengenai kedudukan orang yang berilmu sebagaimana yang ditekankan dalam Alquran, kemudian akan dianalisis berdasarkan corak penafsiran Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kedudukan orang yang berilmu menurut Buya Hamka ada dua golongan yaitu pertama; kedudukan orang berilmu yang ditinggikan derajatnya, ialah orang yang menuntut ilmu dengan niat yang lurus karena Allah semata serta mengamalkan ilmunya untuk mendapat keridhaan-Nya. Kedua; kedudukan orang berilmu yang direndahkan derajatnya yaitu orang yang tidak mengamalkan ilmunya, menyembunyikan ilmu, serta menukarnya dengan harga duniawi yang sangat murah hanya untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.
Actions (login required)
View Item |