Nugraha, Sandi (2024) Nusyuz dalam al-Qurán dan hubungannya dengan Undang-undang Republik Indonesia no 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga: Study Komparatif tafsir al-Jami’ li ahkan al-Qur’an karya Imam al-Qurtuby dan tafsir al-Munir karya Prof. Dr. Wahbah al-Zuhaily dan Undang – Undang Republik Indonesia no 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
cover.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (288kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
bab 1.pdf Download (397kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (466kB) |
||
Text (BAB III)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) |
||
Text (BAB IV)
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
||
Text (BAB V)
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
||
|
Text
DAFTAR PUSTAKA (4).pdf Download (310kB) | Preview |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Imam al-Qurtuby dan Wahbah al-Zuhaili dalam menafsirkan ayat – ayat tentang nusyuz serta bagaimana penafsiran Imam al-Qurtuby dan Wahbah al-Zuhaili bisa diarahkan untuk pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Yang mana tujuan utama dari metode tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Pada penelitian ini juga bersifat komparatif yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan kedua pemikiran di antara kedua mufassir antara Imam al-Qurtuby dengan Tafsirnya al-Jami’ Li ahkam al-Qur’an dan Wahbah al-Zuhaili dengan Tafsirnya al-Munir. Adapun hasil dari penelitian tersebut dimana keduanya berpendapat dan menjelaskan tentang cara – cara penyelesaian nusyuz yaitu dengan cara – cara yang dianjurkan syari’ah. Di mana suami tidak boleh menasihati istrinya dengan kata – kata yang kasar yang dapat merusak kehormatan istrinya sehingga hal tersebut akan mengakibatkan rusaknya mental istri karena lisan kotor suami dan perbuatan demikian bisa masuk dalam kategori kekersan dalam rumah tangga yang suami bisa terjerat hukum dengan undang – undang kekerasan dalam rumah tangga. Begitu juga dalam langkah memisah ranjang istrinya, para mufassir menjelaskan agar tidak lebih dari tiga hari, karena hal demikian akan menyakiti istrinya, dan suami tetap memberikan hak kepada istrinya seperti makan dan tempat tinggal. Jika hal demikian dilakukan secara berkelanjutan dan suami tidak memberikan hak – hak istrinya, maka selain melanggar aturan syari’at hal demikian juga bisa masuk kategori menelantarkan istri yang kemudian masuk dalam undang – undang PKDRT. Dan langkah yang terakhir di mana suami boleh melakukan pemukulan namun kedua Mufassir menjelaskan, hendaknya pemukulan tersebut adalah pemukulan yang mendidik dengan tidak menyakiti dan membuat luka serta menjauhi pukulan di area terlarang seperti wajah. Jika suami melakukan pemukulan dengan berlebihan maka hal demikian jelas melanggar syariat dan juga undang – undang PKDRT.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Nusyuz; kekerasan dalam rumah tangga; Study Komparatif |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | sandi nugraha |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 01:34 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 01:34 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/93412 |
Actions (login required)
View Item |