Nafkah anak laki-laki dewasa dalam persfektif fiqih dan hukum positif di Indonesia

Diani, Rizqan Putri (2024) Nafkah anak laki-laki dewasa dalam persfektif fiqih dan hukum positif di Indonesia. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (407kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (266kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf

Download (392kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf

Download (831kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_Bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_Bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (782kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (526kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftarpustka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (510kB) | Request a copy

Abstract

Menurut ajaran Islam seorang anak berhak mendapatkan nafkah yakni berupa pemenuhan kebutuhan pokok, nafkah terhadap anak bertujuan untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesejahteraannya. Dengan demikian anak terhindar dari kesengsaraan hidup di dunia karena mendapatkan kasih sayang orang tuanya melalui pemberian nafkah tersebut, sebab seorang anak tidak dapat melakukan sendiri haknya dengan keterbatasan kemampuan serta pengalamannya. Oleh karena itu, orang dewasa terutama orang tua memegang peran penting dalam memenuhi serta melindungi hak-hak anak. Salah satu hak anak yang sangat ber-pengaruh terhadap tumbuh kembangnya adalah hak nafkah. Namun terdapat perbedaan pendapat dalam persfektif fiqih tentang pemberian nafkah kepada anak yang sudah dewasa menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah serta hukum positif di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan mazhab syafi’iyah dan Hanabilah terhadap kewajiban orang tua menafkahi anak laki-laki dewasan bagaimana kewajiban orang tua menafkahi anak laki-laki dewasa menurut hukum positif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori perlindungan anak yang merupakan upaya perlindungan hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak asasi anak dan berbagai kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan serta dalil-dalil, sehingga mendapatkan hasil yang terbaik dalam perlindungan terhadap anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif dan komperatif. Metode ini yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti, dimana jenis keilmuan yang diteliti bedasarkan pandangan ulama bermazhab Syafi’iyah, Hanabilah dan Peraturan Perundang-undangan serta mendalami buku, jurnal, dan skripsi sebagai sumber untuk mendapatkan data yang lebih relevan. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ulama Syafi’iyah berpendapat jikalau orang tua wajib menafkahi anak laki-laki sampai ia baligh Adapun ulama mazhab Hanabilah berpendapat bahwa orang tua tetap wajib menafkahi anak laki-laki tanpa adanya batasan usia selama ia belum mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut hukum positif di Indonesia dalam undang-undang tidak disebutkan secara jelas perbedaan pemberian nafkah terhadap anak laki-laki maupun perempuan, selama anak itu belum mampu menafkahi diri sendiri atau belum kawin maka orang tua tetap wajib menafkahinya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Nafkah; Anak Laki-Laki Dewasa; Persfektif Fiqih dan Hukum Positif
Subjects: Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: Rizqan Putri Diani
Date Deposited: 14 Aug 2024 00:44
Last Modified: 14 Aug 2024 01:17
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/93524

Actions (login required)

View Item View Item