Model penegakan Hukum eksekusi putusan kewajiban ayah sebagai PNS atas nafkah anak pasca perceraian pada Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu dan prospek pengembangannya dalam sistem hukum Indonesia

Rahman, Maman Abdur (2024) Model penegakan Hukum eksekusi putusan kewajiban ayah sebagai PNS atas nafkah anak pasca perceraian pada Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu dan prospek pengembangannya dalam sistem hukum Indonesia. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (118kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (272kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (556kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (595kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (139kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (203kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia : Penegakan hukum atas kewajiban ayah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memberikan nafkah kepada anak pasca perceraian sering kali menjadi isu yang kompleks. Meskipun pengadilan agama memiliki kewenangan untuk memutuskan perkara perceraian dan kewajiban nafkah, namun eksekusi putusan tersebut dapat menghadapi berbagai tantangan, diantaranya ketidakpatuhan ayah untuk memberi nafkah kepada anaknya. Studi yang berfokus pada Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bengkulu ini bertujuan untuk mengeksplorasi model penegakan hukum eksekusi putusan terkait kewajiban nafkah anak karena PTA Bengkulu telah menerapkan interkoneksi sistem dalam eksekusi pembiayaan hak perempuan dan anak pasca perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab ayah sebagai PNS tidak memenuhi kewajiban terhadap nafkah anak pasca perceraian, proses eksekusi putusan hakim terkait kewajiban ini, model eksekusi putusan Hakim di Pengadilan Agama di Wilayah PTA Bengkulu, dan prospek pengembangan model tersebut. Untuk menjawab permasalahan penelitian, penulis menggunakan teori yaitu: Grand Theory (teori utama) menggunakan teori Mashlahah Imam Al-Ghazali, middle theory (teori menengah) menggunakan teori Kekuasaan Kehakiman dan applied theory (teori aplikasi) menggunakan teori Pembaharuan Hukum Keluarga Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis empiris, dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan, setelah data didapat kemudian dilakukan teknis analisis data secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas dengan melakukan penyajian data, reduksi data, verifikasi data/interprestasi data dan penarikan kesimpulan yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada beberapa faktor yang menyebabkan ayah sebagai PNS tidak melaksanakan kewajiban nafkah anak pasca perceraian, diantaranya faktor ekonomi, faktor ketidaksadaran suami, faktor pemahaman dan faktor tidak percayanya. 2) Eksekusi putusan terkait nafkah anak pasca perceraian mirip dengan proses eksekusi pembayaran uang 3) Pengadilan Agama di wilayah PTA Bengkulu menggunakan aplikasi Elektronik Monitoring Eksekusi Pembiayaan Perempuan dan Anak Pasca Perceraian (E-Mosi Caper) untuk memantau pelaksanaan kewajiban nafkah. Aplikasi ini membantu dalam pemantauan dan eksekusi kewajiban nafkah pasca perceraian. 4) Pengembangan model eksekusi dapat dilakukan dengan menyelaraskan peraturan, membentuk tim implementasi, memperkuat sistem informasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.   English : Legal enforcement of fathers' obligations as a Civil Servant (PNS) to provide support for children after divorce becomes a complex issue. Even though religious courts have the authority to decide divorce cases and maintenance obligations, the execution of these decisions encounters various challenges, including the father's failure to provide supports for his child. This study, which focuses on the Bengkulu High Religious Court (PTA Bengkulu), aims at exploring the law enforcement model for executing decisions regarding child support obligations because the PTA Bengkulu has implemented an interconnection system in executing the financing of women's and children's rights after divorce. The research objectives are to anylizes the reasons why fathers as civil servants do not fulfill their obligations towards child support after divorce, the process of executing judges' decisions regarding these obligations, the model for executing judges' decisions in the Religious Courts in the PTA Bengkulu Region, and the prospects for developing this model. To answer research problems, the author applyied grand theory using Imam Al-Ghazali's Mashlahah theory, middle theory using the theory of Judicial Power theory, and applied theory using the theory of Islamic Family Law Reform theory. This research employed descriptive analytical methods with an empirical juridical approach, and data collection techniques through observation, interviews, documentation, and literature. After the data is obtained, technical data analysis is carried out interactively and continues perpetually until completion by presenting data, reducing data, verifying data/data interpretation and drawing conclusions eanalyzed descriptively. The research results showed: 1) There are several factors that cause a father as civil servants disobeys his obligation to their child after divorce, including economic factors, husbands' unawareness factors, understanding factors, and distrust factors. 2) The execution of decisions regarding post-divorce child support is similar to the process of executing money payments. 3) The Religious Court in the PTA Bengkulu area uses the Electronic Monitoring Execution of Post-Divorce Women's and Children's Support (E-Mosi Caper) application to monitor the implementation of support obligations. This application helps in monitoring and executing post-divorce maintenance obligations. 4) Developing an execution model can be implemented by harmonizing regulations, forming an implementation team, strengthening information systems, and increasing public awareness.   Arabic : يصبح التنفيذ القانوني لالتزامات الآباء كموظف مدني (PNS) لتقديم الدعم للأطفال بعد الطلاق قضية معقدة. وعلى الرغم من أن المحاكم الدينية تتمتع بسلطة الفصل في قضايا الطلاق والتزامات النفقة، فإن تنفيذ هذه القرارات يواجه تحديات مختلفة، بما في ذلك فشل الأب في توفير الدعم لطفلته. تهدف هذه الدراسة، التي تركز على محكمة بنجكولو الدينية العليا ،إلى استكشاف نموذج إنفاذ القانون لتنفيذ القرارات المتعلقة بالتزامات إعالة الطفل لأن محكمة بنجكولو الدينية العليا نفذت نظام الترابط في تنفيذ تمويل حقوق المرأة والطفل بعد الطلاق . تتمثل أهداف البحث في تحديد الأسباب التي تجعل الآباء كموظفين حكوميين لا يفيون بالتزاماتهم تجاه نفقة الطفل بعد الطلاق، وعملية تنفيذ قرارات القضاة بشأن هذه الالتزامات، ونموذج تنفيذ قرارات القضاة في المحاكم الدينية في منطقة التجارة التفضيلية بنجكولو. المنطقة وآفاق تطوير هذا النموذج. وللإجابة على إشكاليات البحث استخدم المؤلف نظريات وهي: النظرية الكبرى (النظرية الرئيسية) باستخدام نظرية مشلحة الإمام الغزالي، والنظرية الوسطى (النظرية الوسطى) باستخدام نظرية السلطة القضائية والنظرية التطبيقية (النظرية التطبيقية) باستخدام نظرية الشريعة الإسلامية. إصلاح قانون الأسرة استخدم هذا البحث الأساليب الوصفية التحليلية ذات المنهج القانوني التجريبي، وتقنيات جمع البيانات من خلال الملاحظة والمقابلات والتوثيق والأدب. بعد الحصول على البيانات، يتم إجراء تحليل البيانات الفنية بشكل تفاعلي ويستمر بشكل دائم حتى الانتهاء من خلال تقديم البيانات وتقليل البيانات والتحقق من تفسير البيانات/البيانات واستخلاص النتائج التي تم تحليلها وصفيًا. وأظهرت نتائج البحث ما يلي: ١) هناك عدة عوامل تجعل الأب كموظف يخالف التزاماته تجاه طفلته بعد الطلاق، منها العوامل الاقتصادية، وعوامل عدم وعي الأزواج، وعوامل الفهم، وعوامل عدم الثقة. ٢) يشبه تنفيذ القرارات المتعلقة بإعالة الطفل بعد الطلاق عملية تنفيذ المدفوعات المالية. ٣) تستخدم المحكمة الدينية في منطقة المحكمة الشرعية الاستفنائية تطبيق المراقبة الإلكترونية لتنفيذ دعم النساء والأطفال بعد الطلاق (E-Mosi Caper) لمراقبة تنفيذ التزامات الدعم. يساعد هذا التطبيق في مراقبة وتنفيذ التزامات النفقة بعد الطلاق. ٤) تطوير نموذج التنفيذ يمكن تنفيذه من خلال مواءمة اللوائح، وتشكيل فريق التنفيذ، وتعزيز نظم المعلومات، وزيادة الوعي العام

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: Hukum Keluarga; Cerai; Nafkah
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Waris Islam, Faraid
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi Hukum Islam > Konsentrasi Hukum Keluarga
Depositing User: Maman Abdur Rahman
Date Deposited: 20 Aug 2024 02:54
Last Modified: 20 Aug 2024 02:54
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/93821

Actions (login required)

View Item View Item