Etika politik dalam tafsir sunda: Studi pada lafadz Adil, Ulil Amri dan Musyawarah dalam tafsir Lenyepaneun

Rabbany, Ziyad Saevwa (2024) Etika politik dalam tafsir sunda: Studi pada lafadz Adil, Ulil Amri dan Musyawarah dalam tafsir Lenyepaneun. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (207kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (87kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar Isi.pdf Download (55kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (324kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (867kB)
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB)

Abstract

Realita menggambarkan bahwa Al-Qur'an bersifat tibyanan li kullisyai’in dalam arti mampu menyelesaikan permasalahan dari zaman ke zaman. Ajaran didalamnya bersifat universal mencakup pembahasan tentang Aqidah, Mualmalah, Ibadah bahkan Politik (Siyasah). Dalam dunia politik diperlukan etika politik demi menjaga keberlangsungan politik, karena nantinya berdampak pada kebijakan-kebijakan atas dasar kepentingan bersama (al-maslahah al-‘ammah). Dewasa ini, etika politik seakan terlihat menjauh bahkan hilang dari pandangan. Kenyataan yang ada menggambarkan bahwa politik ialah tempat beradunya kepentingan dan kekuatan yang kemudian cenderung melakukan segala cara untuk memperoleh tujuan. Rusaknya moral atau etika suatu negara didasarkan pada mereka yang tidak mengamalkan ajaran agamanya dengan baik. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, nampaknya kajian tentang etika politik dalam Al-Qur'an perlu diteliti agar dijadikan pedoman bagi setiap orang dalam dimensi kehidupan. Tujuan penelitian ini menjelaskan penafsiran Moh. E. Hasim terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan etika politik dalam Tafsir Ayat Suci Lenyeupaneun yaitu pada term Adil, ‘Ulil Amri, dan Musyawarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan jenis penelitian kepustakaan (library research) karena data yang diperoleh bersifat deskriptif dan berasal dari sumber kepustakaan. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab tafsir Ayat Suci Lenyepaneun sedangkan sumber sekunder dalam penelitian ini adalah buku, jurnal-jurnal ilmiah, dan skripsi yang berkenaan dengan pembahasan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Adil menurut Moh. E. Hasim adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya, menetapkan hukum tanpa pandang bulu, menyempurnakan takaran dengan seimbang, berbicara jujur tanpa memandang status dan jabatan, menyesuaikan perkataan dan perbuatan serta menyelesaikan permasalahan secara objektif dan damai. Kedua, Ulil Amri menurut Hasim ialah mereka yang bertugas dalam mengelola urusan negara atau biasa disebut Umara. Ketiga, Musyawarah ialah ajang berdiskusi untuk merundingkan permasalahan dengan mengusulkan berbagai pendapat dan tunduk dalam menerima kesepakatan bersama. Terdapat beberapa pesan moral yang dapat dipetik melalui penafsiran diatas diantaranya; meletakkan keadilan di atas segalanya, menyerahkan sesuatu pada ahlinya, menerapkan keadilan dalam setiap dimensi kehidupan, menyelesaikan masalah secara objektif, mentaati Ulil Amri setelah taat kepada Allah dan Rasul-nya, mengambil solusi permasalahan melalui al-Quran, mengonfirmasi berita yang belum pasti kepada Ulil Amri, memberi nasihat dengan lemah lembut serta menyelesaikan dan memutuskan perkara melalui musyawarah.

Actions (login required)

View Item