Musyadad, Haikal Ginan (2024) Perbandingan konsep kebahagiaan menurut Aristoteles dan Thomas Aquinas: Perspektif filosofis tentang tujuan hidup manusia. Sarjana thesis, UIN Sunan gunung djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (218kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (311kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konsepsi kebahagiaan menurut Aristoteles dan Thomas Aquinas serta relevansinya dengan kebahagiaan masa kini. Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, mendefinisikan kebahagiaan (eudaimonia) sebagai tujuan akhir kehidupan manusia yang dicapai melalui aktivitas rasional dan kebajikan. Kebahagiaan menurutnya adalah hasil dari kehidupan yang dijalani dengan baik dan seimbang, sesuai dengan sifat manusia sebagai makhluk rasional. Sementara itu, Thomas Aquinas, seorang filsuf dan teolog abad pertengahan, mengadopsi pandangan Aristoteles tetapi mengintegrasikannya dengan ajaran Kristen. Bagi Aquinas, kebahagiaan tertinggi (beatitudo) tidak hanya dicapai melalui kebajikan moral dan intelektual, tetapi juga melalui persatuan dengan Tuhan. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun terdapat kesamaan dasar dalam penekanan pada kebajikan dan aktivitas rasional, terdapat perbedaan mendasar dalam tujuan akhir kebahagiaan. Aristoteles menekankan pada aspek duniawi dan rasional, sedangkan Aquinas memasukkan elemen teologis dan transendental dalam konsepsinya. Di masa kini, pemahaman tentang kebahagiaan menjadi semakin penting karena meningkatnya tingkat stres, kecemasan, dan depresi di masyarakat modern. Studi ini menyoroti bahwa elemen kebajikan, keseimbangan hidup, dan tujuan transendental yang dikemukakan oleh Aristoteles dan Aquinas dapat memberikan perspektif yang berharga dalam pencarian kebahagiaan saat ini. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip klasik ini ke dalam konteks modern, individu dapat menemukan cara untuk mencapai kebahagiaan yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aristoteles; Thomas Aquinas; Aktivitas Rasional; Kebahagiaan |
Subjects: | Aristotelian Philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Haikal ginan Musyadad |
Date Deposited: | 02 Sep 2024 01:38 |
Last Modified: | 02 Sep 2024 01:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/94924 |
Actions (login required)
View Item |