Kerusuhan bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) di Kota Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang pada tanggal 30 Januari 1997

Dirhamsyah, Handi (2010) Kerusuhan bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) di Kota Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang pada tanggal 30 Januari 1997. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (87kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_Abstrak.pdf Download (83kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DaftarIsi.pdf Download (81kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_Bab1.pdf Download (218kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (326kB)
	Text (BAB III) 6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB)
	Text (BAB IV) 7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB)

Abstract

Penelitian ini berangkat dari pergulatan baru umat Islam dan industrialisasi Indonesia. Perubahan sosial menuju masyarakat industri merupakan sunnatullah yang tidak terelakan. Bahkan, industrialisasi dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib kemakmuran negara secara lebih cepat dibandingkan apabila tanpa melalui proses tersebut. Namun, perjalanan masyarakat agraris ke masyarakat industri, bukan perangkat-perangkatnya saja yang diperlukan, akan tetapi juga perubahan kesadaran masyarakat dan perorangan. Pada masa transisi masyarakat agraris menuju masyarakat industri ini, cenderung memperlebar ketidaksamaan daripada persamaannya, sehingga menimbulkan kerusuhan dan gejolak di kalangan masyarakatnya. Peristiwa sejarah yang terjadi pada akhir bulan Januari 1997 melibatkan penduduk pribumi dan penduduk non pribumi (orang Tionghoa) Kecamatan Rengasdengklok Kabupatan Karawang. Penduduk pribumi dan orang-orang Tionghoa terlibat dalam kerusuhan massa pribumi dengan sasarannya adalah orang-orang Tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerusuhan massa; proses terjadinya kerusuhan massa; dan dampak kerusuhan massa terhadap kehidupan masyarakat Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang pada tanggal 30 Januari 1997. Metode penelitian ini menggunakan metode yang lazim dalam penelitian sejarah, yang meliputi tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Analisis dan sintesis dilakukan terhadap data-data yang dikumpulkan, kemudian menghasilkan uraian sebagai berikut: pertama, faktor-faktor yang menyebabkan kerusuhan massa di Kota Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang pada tanggal 30 Januari 1997 adalah adanya ketimpangan ekonomi antara penduduk pribumi dan orang-orang Tionghoa; sikap aparat pemerintahan yang tidak adil sikap, yang cenderung memihak ke orang-orang Tionghoa; sikap eksklusifisme yang ditunjukan oleh orang-orang Tionghoa; dan reaksi yang berlebihan seorang Tionghoa bernama Kho Cong Wa (dipanggil Encik Giok) dalam menanggapi tradisi “ngadulag� penduduk pribumi pada bulan Ramadhan. Kedua, proses terjadinya kerusuhan massa, berawal dari kekecewaan sekelompok remaja mushala “Nurul Iman� yang sedang membangunkan makan sahur penduduk setempat dengan cara “ngadulag�, karena mendapat caci-maki dari Kho Cong Wa yang rumahnya berdekatan dengan mushala. Lalu, sekelompok pemuda itu membalasnya dengan melempari rumah Kho Cong Wa. Ternyata, peristiwa menjelang sahur itu cepat tersebar ke seluruh penjuru Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang. Kemudian, terjadi kerusuhan massa pribumi dengan sasarannya adalah orang-orang Tionghoa setempat. Ketiga, dampak kerusuhan massa berpengaruh negatif terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang, seperti terhambatnya transportasi, kegiatan pendidikan dan perdagangan.

Actions (login required)

View Item