Kartika, Yuni (2024) Transformasi pembelajaran pesantren di era digital: Penelitian di Pondok Pesantren Sirojul Ummah di Kampung Sunagar RT 12 RW 07 Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI (I).pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (559kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (453kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (334kB) |
Abstract
Transformasi pembelajaran pesantren adalah suatu bentuk gejala sosial yang ada di lingkungan pesantren berupa perubahan sosial yang ada di lingkungan pesantren Sirojul Ummah di Kampung Sunagar Rt 12 Rw 07 Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang muncul akibat masuknya teknologi informasi. Permasalahan utama yang dihadapi pesantren tersebut ialah terbatasnya terhadap akses teknologi modern, kesenjangan digital di pesantren, dan keterampilan digital dikalangan pengajar.Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses transformasi pembelajaran pesantren yang telah mengalami ketertinggalan budaya yang disebabkan oleh masuknya teknologi digital kelingkungan pesantren. Serta untuk mengetahui dampak dari integrasi teknologi terhadap nilai-nilai tradisi pesantren dan kualitas pembelajaran di pesantren. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Cultural lag atau biasa disebut dengan istilah ketertinggalan budaya dari tokoh William F. Oghburn. Cultural lag (ketertinggalan budaya) merupakan salah satu bentuk penomena atau gejala yang ada di lingkungan pesantren yang dimana adanya bentuk ketertinggalan budaya yang disebabkan karena adanya budaya yang baru masuk kedalam lingkungan pesantren tradisional. Sehingga cultural lag dapat digunakan untuk menganalisis proses transformasi pembelajaran pesantren yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan realitas yang terjadi dilapangan mengenai proses transformasi pembelajaran pesantren di era digital. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Keseluruhan data yang diperoleh dalam pengolahannya dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data kemudian penyajian data dan penarikan kesimpulan. Maka diperoleh hasil dan kesimpulan yaitu bahwa Pesantren Sirojul Ummah mengalami ketertinggalan budaya (cultural lag) yang disebabkan oleh ketidaksiapan pesantren dalam menghadapi perubahan baru baik dalam infrastruktur yang kurang memadai, kurangnya pengetahuan para pengajar terhadap teknologi, dan lambatnya proses adaptasi pesantren terhadap cepatnya perkembangan teknologi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Transformasi; Teknologi; dan Pondok Pesantren Transformasi, Teknologi, dan Pondok Pesantren Transformasi, Teknologi, dan Pondok Pesantren Transformasi, Teknologi, dan Pondok Pesantren Transformasi, Teknologi, dan Pondok Pesantren |
Subjects: | Educational Institutions, Schools and Their Activities Customs of Life Cycle and Domestic Life Color and Related Technology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Yuni Kartika |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 04:00 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 04:00 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/95552 |
Actions (login required)
View Item |