Penerapan Model Pembelajaran Broken Square dalam Upaya meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segi Empat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung).

Noby Satrio Dwi Purnomo Hadi, Noby (208203826) (2014) Penerapan Model Pembelajaran Broken Square dalam Upaya meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segi Empat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP Negeri 1 Rancaekek Kabupaten Bandung). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (94kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (94kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (35kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (727kB)
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB)

Abstract

Kesulitan siswa dalam memahami konsep matematika seringkali mengakibatkan siswa tidak senang dan takut dalam menghadapi pelajaran matematika, sehingga sebagian siswa menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit, tidak menarik dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika agar dapat menciptakan situasi yang membuat siswa aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Strategi yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Broken Square. Model pembelajaran Broken Square merupakan suatu pembelajaran dimana siswa dituntut aktif sehingga kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas VII SMPN 1 Rancaekek. Berdasarkan hasil analisis data, diperolah bahwa dalam setiap proses pembelajaran guru selalu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan, sedangkan aktifitas siswa pada umumnya terkategori baik. Kemampuan pemahaman matematika siswa pada tiap siklus melalui model pembelajaran Broken Square tergolong kriteria baik. Hal ini terlihat dari rata-rata presentase kemampuan pemahaman matematika siswa pada siklus I sebesar 81,74% dengan kriteria tinggi, siklus II sebesar 79,14% dengan kriteria cukup, siklus III sebesar 79,16% dengan kriteria cukup. Pada tes akhir diperoleh rata-rata presentase kemampuan pemahaman matematika siswa setelah diterapkan model pembelajaran Broken Square sebesar 73,25% menunjukan kriteria pada cukup. Adapun sikap dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Broken Square menunjukkan sikap positif.

Actions (login required)

View Item