Fathurrahman, Fadillah (2024) Analisis konflik pelajar di Kota Bogor: penelitian pada pelajar Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bogor. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan fenomena konflik yang terjadi antar pelajar SMA sederajat di Kota Bogor. Penelitian dilakukan pada pelajar MAN 2 Kota Bogor, salah satu sekolah yang pelajarnya sering terlibat dalam konflik antar pelajar di Kota Bogor. Peneliti tertarik pada pelajar MAN 2 Kota Bogor yang memiliki latar belakang sekolah yang berbasis agama, namun tetap terlibat konflik dengan pelajar sekolah lainnya. Hal ini menjadi salah satu sumber kekhawatiran bagi masyarakat, orang tua, dan guru. Namun adanya konflik tidak selalu hanya memiliki dampak negatif, konflikpun memiliki fungsi sebagai dampak positifnya. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui penyebab dari konflik antar pelajar MAN 2 Kota Bogor dengan pelajar sekolah lainnya, mengetahui fungsi konflik apa saja yang didapatkan pelajar MAN 2 Kota Bogor, dan bagaimana resolusi konflik yang dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik fungsionalisme Lewis A Coser yang membahas mengenai adanya fungsi dari konflik untuk pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Dalam teori ini Coser membahas bagaimana konflik bisa terjadi atas perebutan nilai yang terbatas dan perilaku permusuhan , lalu konflik berfungsi untuk menyadarkan anggota kelompok atas identitasnya, membangun solidaritas antar anggota, dan merevitalisasi norma dan nilai-nilai kelompok yang hampir hilang, dan membahaspenyelesaian konflik dengan adanya teori katup pengaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Dalam pengambilan data peneliti menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan konflik yang terjadi pada pelajar MAN 2 Kota Bogor dikarenakan fase perkembangan remaja yang masih dalam proses peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, permasalahan gengsi, kesalah pahaman, solidaritas, budaya, dan pengaruh senior. Konflik ini berfungsi untuk terjalinnya koneksi yang baik dalam segi eksternal maupun internal, anggota mengetahui batasan dan identitas kelompoknya, revitalisasi norma dan nilai kelompok yang hampir hilang, meningkatnya kreativitas dan inovasi untuk menyelesaikan konflik, adanya replikasi nilai-nilai yang digunakan untuk menambah nilai dari kelompok, pengintaian untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagaimana jalannya konflik. Resolusi konflik yang dilakukan oleh pihak sekolah dan pelajar sama sekali tidak bersinergi untuk kemajuan bersama. Pihak sekolah hanya berusaha mendisiplinkan pelajarnya tanpa melihat dan memahami pelajar. Pelajar selalu melakukan penyelesaian konflik dengan tindakan yang pelajar mau, tanpa mau diatur oleh pihak luar. ABSTRACT This research is motivated by the phenomenon of conflict that occurs between high school students of the same level in the city of Bogor. The research was conducted on students at MAN 2 Bogor City, one of the schools whose students are often involved in conflicts between students in Bogor City. Researchers are interested in MAN 2 Bogor City students who have a religious-based school background, but are still involved in conflicts with other school students. This is a source of concern for the community, parents and teachers. However, conflict does not always only have a negative impact, conflict also has a function as a positive impact. This research aims to find out the causes of conflict between MAN 2 Bogor City students and other school students, find out what conflict functions are obtained by MAN 2 Bogor City students, and how conflict resolution is carried out in an effort to resolve problems. The theory used in this research is Lewis A Coser's functionalist conflict theory which discusses the function of conflict for the parties involved in the conflict. In this theory, Coser discusses how conflict can occur over the struggle for limited values and hostile behavior, then conflict functions to make group members aware of their identity, build solidarity between members, and revitalize group norms and values that have almost disappeared, and discuss resolving conflict through the presence of safety valve theory. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The type of data used is qualitative data. In collecting data, researchers used several types of data collection techniques, namely interviews, observation, and documentation studies. Data analysis techniques through data reduction, data presentation and conclusions. The results of this research show that the conflicts that occur among MAN 2 students in Bogor City are due to the development phase of adolescents who are still in the process of transitioning from childhood to adulthood, issues of prestige, misunderstanding, solidarity, culture and the influence of seniors. This conflict functions to establish good connections both externally and internally, members know the boundaries and identity of their group, revitalize group norms and values that have almost been lost, increase creativity and innovation to resolve conflicts, replicate values that are used to add value to the group. , reconnaissance to assist in decision making on how to proceed with the conflict. Conflict resolution carried out by schools and students does not synergize at all for mutual progress. The school only tries to discipline its students without seeing and understanding the students. Students always resolve conflicts with actions that students want, without wanting to be regulated by external parties.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fungsi; Konflik; Pelajar |
Subjects: | Social Process > Conflict Social Educational Institutions, Schools and Their Activities > Students |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Fadillah Fathurrahman |
Date Deposited: | 06 Sep 2024 07:08 |
Last Modified: | 06 Sep 2024 07:08 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/96644 |
Actions (login required)
View Item |