Dimensi hukum Islam pada Imple¬mentasi manajemen risiko penyelesaian pembiayaan bermasalah Bank Syariah Indonesia (BSI)

Chaeru, Yana (2024) Dimensi hukum Islam pada Imple¬mentasi manajemen risiko penyelesaian pembiayaan bermasalah Bank Syariah Indonesia (BSI). Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1.cover.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (488kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (313kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (552kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA: Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena bahwa dalam menangani pembiayaan bermasalah, Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki konsep manajemen risko dalam rangka penyelamatan pembiayaan, yaitu dengan kebijakan rescheduling, reconditioning, dan restructuring. Apabila dengan strategi itu masih belum bisa menunjukan perubahan pada portofolio pembiayaan, dan menyebabkan pembiayaan bermasalah, maka bank syariah akan melakukan tindakan terakhir yaitu hapus buku (write off). Hapus buku (write off) adalah tindakan pada bank syariah untuk melakukan penghapusan catatan pembiayaan yang bermasalah sebesar sisa pokok utang yang mejadi tunggakan nasabah, namun tidak menghapustagihkan dalam prosesnya. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyebutkan bahwa bank syariah dapat menghapusbukukan penyaluran dana yang bermasalah demi kelangsungan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: pertama Dimensi Hukum Islam dalam Akad Pembiayaan di Perbankan Syariah, kedua Dimensi Hukum Islam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah dan Perubahan Hukumnya, ketiga Pelaksanaan Pengaturan Manajemen Risiko Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah dan keempat Dimensi Hukum Islam Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Pembiayaan bermasalah di Bank Syariah. Penelitian ini bertolak pada kerangka penelitian, bahwa implementasi manajemen risiko bank syariah bertujuan untuk menghindari potensi kerugian baik finansial maupun non finansial akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Hal ini didasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/25/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana bank syariah sebagai suatu entitas bisnis bukan hanya mampu menghasilkan keuntungan tetapi juga memilki potensi kerugian akibat peristiwa tertentu. Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif dan pendekatan normative, sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi yang diambil dari laporan keuangan dan dokumen manajemen risiko pembiayaan bermasalah yang dimiliki bank, wawancara dengan kepada pihak bank dan studi literatur. Teknik analisis menggunakan pendekatan deduktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ; pertama Dimensi Hukum Islam dalam Akad Pembiayaan di Perbankan Syariah mencakup obyek akad, subyek akad, pengaturan akad, prosedur akad dan tujuan akad. Dimensi Hukum Islam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah dan Perubahan Hukumnya terbukti mengacu kepada SOP (standard operating procedure) dan menerapkan konsep manajemen risiko dengan menerapkan kebijakan hapus buku (write off); ketiga, Pelaksanaan Pengaturan Manajemen Risiko Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah bagi nasabah dengan cara restrukturisasi pembiayaan sedangkan bagi bank adalah menekan angka NPF (non perfoming financing) sehingga diperoleh angka NPF (non perfoming financing) menjadi kecil; dan keempat Dimensi Hukum Islam Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Pembiayaan bermasalah di Bank Syariah dengan menerapkan prinsip kesepakatan (ittifaq), kerelaan (antaradim) dan kemasalahatan (maslahah). ENGLISH: This research describes the recent phenomenon that in dealing with financing problems, Bank Syariah Indonesia (BSI) has a risk management concept in the context of saving financing, namely with rescheduling, reconditioning and restructuring policies. There are different strategies when it comes to a large group of men and women who have different goals, and have better bank accounts, that can be used to carry out a write-off. If you have problems (wiping) you can use a bank account that has the same type of storage as the one you are wondering if it can be used to store money, but that will work for you. Law Number 21 of 2008 concerning Sharia Banking states that sharia banks can write off funds disbursement that disrupt the continuity of their business. This research aims to analyze: firstly the dimensions of Islamic law in financing agreements in sharia banking, secondly the dimensions of Islamic law for resolving problematic changes and legal changes, thirdly the implementation of problematic risk management arrangements in sharia banks and fourthly the dimensions of Islamic law in the implementation of financing risk management for problematic financing in sharia banks. This research is based on the research framework, that the implementation of Islamic bank risk management aims to avoid potential losses, both financial and non-financial, due to the occurrence of a certain event. I don't know what is left of Bank Indonesia Regulation Number 13/25/PBI/2011 concerning the Implementation of Risk Management for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, where sharia banks as an entity are not only able to generate profits but also have potential losses due to certain events. . This research uses a descriptive mode and a normative approach, data collection sources and techniques and what is used is documentation taken from financial reports and risk management documents for financing problems owned by banks, interviews with banks and literature studies. The analysis technique uses a deductive approach. The results of this research conclude that; The First Dimension of Islamic Law in Financing Agreements in Sharia Banking is proven to be in accordance with applicable regulations and legislation; secondly, the Islamic Legal Dimensions of Problematic Financing Resolution and Legal Changes are proven to refer to SOPs (standard operating procedures) and apply the concept of risk management by implementing a write off policy; third, Implementation of Problem Financing Risk Management Arrangements in Sharia Banks for customers by means of financing reconstruction, while for banks it is to reduce the NPF (non-performing financing) figure so that the NPF (non-performing financing) figure becomes small; and the fourth Dimension of Islamic Law Implementation of Financing Risk Management Problem financing in Sharia Banks by applying the principles of agreement (ittifaq), consent (antaradim) and problem (maslahah). ARABIC: الدافع وراء هذا البحث هو ظاهرة مفادها أنه في التعامل مع التمويل الإشكالي، لدى بنك الشريعة الإندونيسي (BSI) مفهوم إدارة المخاطر في سياق تمويل الادخار، أي مع سياسات إعادة الجدولة والتجديد وإعادة الهيكلة. إذا كانت هذه الإستراتيجية لا تزال غير قادرة على إظهار التغيرات في محفظة التمويل، وتسببت في مشاكل تمويلية، فسيقوم البنك الإسلامي باتخاذ الإجراء النهائي، وهو الشطب. الشطب هو الإجراء الذي يتخذه البنك الشرعي لحذف سجلات التمويل الإشكالية بمبلغ أصل الدين المتبقي الذي يتأخر على العميل، لكنه لا يشطب الدين في هذه العملية. ينص القانون رقم 21 لسنة 2008 بشأن الخدمات المصرفية الشرعية على أنه يمكن للبنوك الشرعية شطب توزيعات الأموال الإشكالية من أجل استمرارية الأعمال. يهدف هذا البحث إلى تحليل: أولاً الأبعاد القانونية الإسلامية في اتفاقيات التمويل في الخدمات المصرفية الشرعية، ثانياً الأبعاد القانونية الإسلامية لتسوية التمويل الإشكالي والتغييرات القانونية، ثالثاً تنفيذ ترتيبات إدارة مخاطر التمويل الإشكالي في البنوك الشرعية، ورابعاً الأبعاد القانونية الإسلامية في البنوك الشرعية. تطبيق إدارة مخاطر التمويل الإشكالية في البنوك الشرعية - البنك الإسلامي. يرتكز هذا البحث على إطار البحث، وهو أن تطبيق إدارة مخاطر البنوك الإسلامية يهدف إلى تجنب الخسائر المحتملة، المالية وغير المالية، نتيجة وقوع حدث معين. يستند هذا إلى لائحة بنك إندونيسيا رقم 13/25/PBI/2011 بشأن تنفيذ إدارة المخاطر للبنوك التجارية الشرعية ووحدات الأعمال الشرعية، حيث لا تكون البنوك الشرعية ككيان تجاري قادرة على تحقيق الأرباح فحسب، بل لديها أيضًا خسائر محتملة مستحقة. إلى أحداث معينة. يستخدم هذا البحث المنهج الوصفي والمنهج المعياري، والمصادر وتقنيات جمع البيانات المستخدمة هي الوثائق المأخوذة من التقارير المالية ووثائق إدارة مخاطر التمويل المشكلة المملوكة للبنوك، والمقابلات مع البنوك والدراسات الأدبية. تستخدم تقنية التحليل المنهج الاستنتاجي. وخلصت نتائج هذا البحث إلى أن؛ أولاً: ثبوت توافق الأبعاد القانونية الإسلامية في اتفاقيات التمويل في الخدمات المصرفية الشرعية مع الأنظمة والتشريعات المعمول بها؛ ثانيًا، ثبت أن أبعاد الشريعة الإسلامية لحل مشكلات التمويل والتغييرات القانونية تشير إلى إجراءات التشغيل القياسية (SOP) وتطبق مفهوم إدارة المخاطر من خلال تنفيذ سياسة الشطب؛ ثالثًا، تنفيذ ترتيبات إدارة مخاطر تمويل المشكلات في البنوك الشرعية للعملاء من خلال إعادة هيكلة التمويل، بينما بالنسبة للبنوك يتم تخفيض رقم NPF (التمويل المتعثر) بحيث يصبح رقم NPF (التمويل المتعثر) صغيرًا؛ والبعد الرابع لتطبيق الشريعة الإسلامية لتمويل إدارة مخاطر التمويل مشكلة التمويل في البنوك الشرعية من خلال تطبيق مبادئ الاتفاق (الاتفاق) والموافقة (التناقض) والمشكلة (المصلحة).

Item Type: Thesis (Doktoral)
Uncontrolled Keywords: Dimensi Hukum Islam Manajemen Risiko Pembiayaan Bermasalah
Subjects: Law > Philosophy and Theory of Law
Divisions: Pascasarjana Program Doktor > Program Studi Hukum Islam > Konsentrasi Hukum Ekonomi Syari'ah
Depositing User: Yana Chaeru Taufik Ismail
Date Deposited: 09 Sep 2024 08:26
Last Modified: 09 Sep 2024 08:26
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/97297

Actions (login required)

View Item View Item